Seniman Dadho Wacky: Remaja Perlu Panutan Terkenal dan Berpengaruh
Pameran "Complex Anxiety" di Gedung Sarinah Ekosistem, Pancoran Timur II pada Sabtu (15/7). (Foto: MP/Bagus Riyanto)
DHADO Wacky salah seorang seniman mural, turut memamerkan lukisan dindingnya yang bertema "The Last" di pameran "Complex Anxiety" di Gedung Sarinah Ekosistem, Pancoran Timur II, Jakarta pada Sabtu (15/7).
Lewat lukisan muralnya itu ia memotret kaum marginal di Jakarta. Saat dijumpai di pameran, ia mengatakan mural bukanlah sekadar gambar dinding biasa, namun dapat mengungkapkan pula ekspresi pelukisnya.
"Mural salah satu media publikatif. Bisa dengan ukuran besar, juga bisa di (dinding) jalanan supaya pesannya tersampaikan. Jadi apa yang digelisahkan bisa disampein langsung ke publik," tutur Dhado di sela-sela pameran "Complex Anxiety".
Pemuda yang mulai berkarya sejak 2008 itu awalnya fokus pada grafiti. Ketika kuliah barulah beralih ke mural. Dhado menyebutkan pula ia lebih memilih mural ketimbang digital. "Kalau digital boring, tapi kalau mural memang sudah passion," ucapnya.
Seniman Mural yang bisa menghasilkan jutaan rupiah dari hasil penjualan karyanya ini juga memaparkan beberapa kekeliruan yang dilakukan remaja yang kerap kali meresahkan masyarakat. Mereka kadang mencoret-coret gambar di dinding jalanan serta melakukan tidak kriminal.
Dalam pandangan Dhado, remaja seperti itu bukan salah arah. Lebih tepat lagi, tidak tahu arahnya mau ke mana sehingga perlu diarahkan. Satu lagi, remaja juga memerlukan contoh atau panutan yang terkenal dan berpengaruh.
"Sebenarnya bukan salah atau benar. Mereka cuma gak tahu salah atau bener. Karena salah dan benar itu relatif," pungkas Dhado. (Bing)
Baca juga berita tekait: Maksimalkan Potensi Anak Autis dengan Seni.
Bagikan
Berita Terkait
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
JICAF 2025: Pameran Ilustrasi Terbesar di Indonesia Hadirkan Pengalaman Seni 'New Heights'
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan