Detik-Detik Proklamasi RI

Sengit Sukarno-Pemuda Berujung "Penculikan".

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 16 Agustus 2020
Sengit Sukarno-Pemuda Berujung

Sukarno di hadapan para pewarta. (Foto: Life Magazine)

Ukuran:
14
Audio:

WALIKOTA Jakarta Soediro masih tersengal begitu tiba di muka rumah Achmad Soebardjo. Mukanya kecut, pucat, dan terbata-bata melaporkan para pemuda telah menculik "keduanya".

Baca juga: Hatta Belum Juga Tiba, Sukarno Enggan Membacakan Proklamasi

"Keduanya siapa?" tanya Soebardjo setengah membentak dikutip dalam buku Kesadaran Nasional.

"Sukarno dan Hatta," jawab Soediro.

Soebardjo panik. Bersama Sukarno-Hatta, di hari itu (16 Agustus 1945), ia berencana mengadakan pertemuan bersama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). "Ke mana mereka telah pergi?" tanyanya lagi. Soediro menggeleng.

Proklamasi
Pengibaran pusaka merah putih pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Foto: Frans Mendur / IPPHOS.

Sejurus kemudian, Soediro menambahkan informasi tentang keberadaan para pemuda di Jalan Prapatan. "Wikana ada di antara mereka itu," kata Soediro.

Malam sebelumnya, 15 Agustus 1945, Soebardjo dan Soediro sama-sama menyaksikan adu keras Sukarno-Hatta dengan para pemuda diwakili Chaerul Saleh dan Wikana berdebat hingga dini hari tentang pelaksanaan proklamasi.

Para pemuda merasa kecewa dengan Dwi Tunggal. Pun sebaliknya. Bung Karno merasa kesal atas ketidaksabaran para pemuda ingin lekas memproklamasikan kemerdekaan.

Baca juga: Lika-Liku Sejarah Mikrofon Proklamasi

Dalam perdebatan itu, Sukarno bahkan menjamin lehernya kepada para pemuda. Bung Karno, menurut Cindy Adams pada Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, mengungkapkan kemarahan itu secara tegas di hadapan pemuda.

"Jangan dikira saya pengecut. Jika kamu para pemuda tidak usah menunggu sampai esok. Jika kamu ingin leher saya, seretlah saya ke pekarangan depan rumah dan bunuhlah saya!" kata Bung Karno keras.

Chaerul Saleh dan Wikana semula keras kepala perlahan menciut. Nyali keduanya langsung surut. Mereka bergeming melihat kemarahan Bung Karno.

Meski begitu, para pemuda tak mundur terhadap tuntutan secepat mungkin diproklamasikan kemerdekaan. Mereka pun membuat rencana. (*)

Baca juga: Geliat Tan Malaka di Sekitar Proklamasi

#Proklamasi Kemerdekaan
Bagikan

Berita Terkait

Berita Foto
Momen Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta
Presiden Prabowo Subianto (tengah) memberi hormat dalam acara Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025). (Foto: Biro Setpres).
Didik Setiawan - Minggu, 17 Agustus 2025
Momen Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta
Fun
Semarak Perayaan Hari Kemerdekaan JHL Group Dihiasi Pawai Sepeda
Pawai penuh semangat merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
P Suryo R - Kamis, 17 Agustus 2023
Semarak Perayaan Hari Kemerdekaan JHL Group Dihiasi Pawai Sepeda
Bagikan