Selesai Diperiksa, Abu Janda Bawa Pulang Lagi Tas Berisi Pakaian
Abu Janda. ANTARA/Livia Kristianti
Merahputih.com - Permadi Arya alias Abu Janda selesai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait cuitan 'Islam Arogan'. Ia dicecar 50 pertanyaan oleh penyidik selama 12 jam.
Menariknya, dalam pemeriksaan ini Abu Janda sudah membawa tas ransel yang berisikan pakaian. Tas berisi pakaian itu telah ia siapkan dari rumah. Pakaian itulah yang disebutnya digunakan jika dirinya ditahan polisi pada hari ini.
Baca Juga
Polisi Diminta Terbuka dan Adil, PKB: Tidak Terkecuali Pada Abu Janda
"Ternyata saya masih diperiksa sebagai saksi dan masih ada pemeriksaan lanjutan hari Kamis," ujar Abu Janda kepada wartawan, Senin (1/2).
Tak hanya itu, Abu Janda menanggapi terkait kemungkinan dirinya menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Untuk hal ini, dia menyatakan menghormati proses hukum yang tengah di jalaninya.
"Polisi sudah profesional dengan pertimbangan-pertimbangan mereka. Mereka lebih tahu teknisnya," jelas Abu Janda.
Saat diperiksa, Abu Janda menjelaskan kepada penyidik bahwa cuitan 'Islam Arogan' ditujukan untuk membalas unggahan Ustaz Tengku Zulkarnain di Twitter yang dinilai provokatif.
"Disitulah keluar kata arogan itu," tandas dia.
Abu Janda juga menyebut Islam Arogan yang dia maksud adalah aliran Islam tradisional yang dianut Tengku Zulkarnain. Abu Janda menuding ada orang yang men-screenshot cuitannya untuk Tengku Zulkarnain tidak secara utuh.
Karena di-screenshot tidak utuh, cuitannya dianggap memiliki arti buruk tentang Islam. Padahal cuitan tersebut ditujukan khusus untuk Ustaz Teuku Zulkarnain. "Itu kesalahpahaman yang ingin saya luruskan," papar Abu Janda.
Cuitan 'Islam arogan' ini muncul ketika Abu Janda berbalas cuitan dengan Tengku Zul. Akun Twitter @ustadtengkuzul mulanya mem-posting unggahan soal kaum minoritas yang arogan terhadap kaum mayoritas di Negara Afrika.
Akun tersebut juga menyebut jika kini ulama dan Islam dihina di NKRI. Cuitan tersebut diunggah pada Minggu (24/1).
"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, Apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," cuit akun @ustadtengkuzul seperti dilihat.
Cuitan tersebut kemudian dibalas oleh Abu Janda. Dalam akun Twitter-nya, @permadiaktivis1, Abu Janda menyebut yang arogan adalah Islam yang dibawa dari Arab yang kemudian mengharamkan budaya asli dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan sedekah ritual laut sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," kata Abu Janda membalas cuitan @ustadtengkuzul.
Baca Juga
Besok Abu Janda Diperiksa Sebagai Saksi dalam Kasus Dugaan SARA
"Ritual tradisi asli dibubarin alasan syirik, pake kebaya dibilang murtad, wayang kulit diharamin.. dan masih banyak lagi upaya penggerusan pemusnahan budaya lokal dengan alasan syariat.. kurang bukti apalagi islam memang arogan terhadap kearifan lokal?," Lanjutnya membalas cuitan @ustadtengkuzul.
Atas cuitan itu, Abu Janda pun dilaporkan. Laporan tersebut bernomor LP/B/0056/I/2021 tertanggal 29 Januari 2021.
Abu Janda dilaporkan atas tindak pidana kebencian atau permusuhan individu dan atau antargolongan (SARA) UU No 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 Tahun 2006 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 28 ayat (2) tentang Penistaan Agama, UU No 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 156A. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Abu Janda jadi Komisaris BUMN Jasamarga
[HOAKS atau FAKTA]: Abu Janda Gantikan Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden