Sejarahwan Australia Frank Palmos Pun Terpikat Kampung Maspati Surabaya

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 14 November 2016
Sejarahwan Australia Frank Palmos Pun Terpikat Kampung Maspati Surabaya

Pakar sejarah asal Australia Frank Palmos bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Kampung Maspati Surabaya (Foto: surabaya.go.id)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih - Wisata Kampung Lawas Maspati, sebuah kawasan perkampungan yang memilki nilai historis tinggi, Sabtu (12/11) lalu, kedatangan tamu istimewa yaitu Francis (Frank) Palmos.

Frank adalah ahli sejarah asal Australia yang banyak menulis perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Frank antara lain menulis pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang sangat dramatik dan monumental itu. Peristiwa heroik itu ia bukukan dengan judul "Surabaya 1945: Sakral Tanahku" dan belum lama ini diluncurkan.

Ditemani Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Frank blusukan, menyusuri jalan kecil di Kampung Lawas Maspati. Kawasan yang berada di pusat kota Surabaya ini menyimpan jejak peradaban masa lalu yakni pada masa kerajaan.

Dalam situs resmi Kampung Lawas Maspati (kampunglawas.com) ditulis, sejumlah bangunan sisa peninggalan Kerajaan Mataram masih beridiri dan terawat di kampung ini. Di antaranya bangunan rumah bekas kediaman Raden Sumomiharjo, seorang keturunan bangsawan Keraton Surakarta. Juga, ada bangunan bekas sekolah "Angka Loro" (baca: angka dua) atau Sekolah Rakyat pada masa kolonial Belanda.

Di kampung ini pula terdapat bangunan makam suami isteri Raden Karyo Sentono dan Mbah Buyut Suruh. Mereka adalah kakek dan nenek pahlawan besar Surabaya, Sawunggaling atau Joko Berek.

Bukan hanya itu. Yang menarik saat ini yaitu bahwa Kampung Maspati menjadi sebuah 'kampung hijau' karena gerakan penghijauan yang dilakukan warganya. Kepedulian warga terhadap masalah lingkungan juga ditunjukkan dengan adanya sarana pengolahan ait limbah dan daur ulang sampah, serta bank sampah yang sangat bermanfaat bagi warga. Kini Kampung Lawas Maspati merupakan salah satu destinasi wisata baru di Kota Pahlawan ini.

Hal ini pula yang membuat Frank Palmos terkesan. Kepada Trirismaharini, Frank mengaku sangat mengapresiasi kemandirian warga Maspati secara ekonomi dan kepedulian mereka terhadap lingkungan. (mw)

 

BACA JUGA: 

1. Wisata Unik Danau Telaga Biru Cigaru

2. Pameran Kuliner Indonesia di Belanda, Dari Rawon Surabaya Hingga Mi Goreng Aceh

3. Gelar Potensi Kampung Wisata Yogyakarta

#Francis Palmos #Ahli Sejarah Frank Palmos #Kampung Lawas Maspati #Wisata Surabaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Travel
Festival Java Coffee Culture, Nostalgia Sembari Minum Kopi di Kota Tua Surabaya
Terdiri dari Educoffe, Showcasing, Business Matching, JCC Competition, Teatrikal Soerabaja Tempoe Doeloe, dan lainnya.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 01 Juli 2023
Festival Java Coffee Culture, Nostalgia Sembari Minum Kopi di Kota Tua Surabaya
Bagikan