SEJARAH HARI INI: Panitia Lagu Kebangsaan Menetapkan Teks Baru Indonesia Raya


Uang pecahan 50 ribu bergambang Wage Rudolf Supratman. (Istimewa)
SEJARAH HARI INI, 73 tahun silam, Panitia Lagu Kebangsaan beranggotakan Sukarno, Ki Hadjar Dewantara, Achiar, Sudibyo, Darmawidjaja, Kusbini, KH Mas Mansyur, Mohammad Yamin, Sastromoeljono, Sanusi Pane, C. Simanjuntak, Achmad Soebardjo, dan Oetoyo, menetapkan empat keputusan berkait lagu kebangsaan Indonesia Raya gubahan Wage Rudolf Supratman;
- Apabila lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan satu kuplet atau bait sajak, maka ulangannya dilagukan dua kali. Apabila dinyanyikan tiga kuplet maka ulangannya dinyanyikan satu kali, tapi pada kuplet ketiga ulangannya dilagukan dua kali.
- Ketika menaikan bendera Mera Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya harus diperdengarkan dengan ukuran cepat 104. Ketika sedang berbaris dipakailah menurut keperluan cepat 1-2-20.
- Perkatan ‘semua’ diganti dengan perkataan ‘semwanya’. Not ditambah “Do”.
- Perkataan ‘refrein’ diganti dengan perkataan ‘ulangan’.
Langkah pembentukan panitia dengan tugas khusus merancang kebakuan lagu kebangsaan Indonesia Raya diperlukan agar seluruh pelosok tanah air memiliki pedoman baku.
Sejak ditetapkan tanggal 8 September 1944, lagu kebangsaan Indonesia Raya memiliki teks baru:
KUPLET I:
Indonesia Tanah Airku
Tanah Tumpah Darahku
Di sanalah Aku Berdiri
Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru
Indonesia Bersatu
Hiduplah Tanahku
Hiduplah Negeriku
Bangsaku, Rakyatku Semwanya
Bangunlah Jiwanya
Bangunlah Badannya
Untk Indonesia Raya
ULANGAN:
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Tanahku Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
KUPLET II:
Indonesia Tanah Yang Mulya
Tanah Kita Yang Kaya
Di sanalah Aku Berada
Untuk Slama-lamanya
Indonesia Tanah Pusaka
Pusaka Kita Semwanya
Marilah Kita Mendoa
Indonesia Bahagia
Suburlah Tanahnya
Suburlah Jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya Semwanya
Sadarlah Hatinya
Sadarlah Budinya
Untuk Indonesia Raya
ULANGAN:
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Tanahku Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
KUPLET III:
Indonesia Tanah Yang Suci
Tanah Kita Yang Sakti
Di sanalah Aku Berdiri
Jaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri
Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji
Indonesia Abadi
Slamatlah Rakyatnya
Slamatlah Puteranya
Pulaunya, Lautnya Semwanya
Majulah Negerinya
Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya
ULANGAN:
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Tanahku Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Teks Indonesia Raya tersebut kemudian mendapat legal formal sebagai lagu kebangsaan ketika terbit UUDS 1950 pasal 3 ayat 2, lantas diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958.
Seiring perjalanan masa, lagu Indoensia Raya hanya dinyanyikan satu stanza. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menggalakan kembali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza seperti semula berlaku mulai Juli 2017. (*)
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Lagu Indonesia Raya Dipastikan Bebas Royalti saat Timnas Bertanding, Erick Thohir: Tak Perlu Diperdebatkan Lagi

Lirik Indonesia Raya Versi Tiga Stanza, Sudah Jarang Dinyanyikan

Penyanyi Pop Batak Rita Butar Butar Sempat Salah Lirik, Berikut Lirik Lengkap 'Indonesia Raya'

Piringan Hitam 'Indonesia Raya' dalam Delapan Versi Resmi Diluncurkan Kementerian Kebudayaan

Saat Insan di Lingkungan DPR Nyanyikan Lagu Indonesia Raya
