Sejarah dan Makna Ucapan Minal Aidin Wal Faizin Saat Idul Fitri

ImanKImanK - Senin, 24 Maret 2025
Sejarah dan Makna Ucapan Minal Aidin Wal Faizin Saat Idul Fitri

Ilustrasi Ramadan 2025. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketika Idul Fitri tiba, masyarakat Muslim di seluruh dunia kerap mengucapkan kalimat Minal Aidin Wal Faizin sebagai ungkapan kebahagiaan dan doa untuk sesama.

Di Indonesia, ucapan ini telah menjadi tradisi yang melekat dalam perayaan Lebaran, meskipun asal-usulnya memiliki kaitan dengan peristiwa bersejarah yang terjadi pada masa Rasulullah SAW.

Namun, tahukah Anda bahwa kalimat yang kita ucapkan saat Lebaran ini pertama kali muncul di Madinah setelah kemenangan besar umat Islam dalam Perang Badar? Seiring berjalannya waktu, kalimat ini berkembang menjadi sebuah simbol kegembiraan dan harapan di Hari Raya Idul Fitri, terutama di Indonesia.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang sejarah dan makna dari ucapan "Minal Aidin Wal Faizin" yang telah menjadi bagian dari budaya Idul Fitri di Tanah Air.

Baca juga:

Cek 3 Tanda Ini, Apakah Kamu Kelompok Orang yang Merugi Selama Ramadan?

Minal Aidin Wal Faizin

Minal Aidin Wal Faizin

Asal Usul Ucapan

Ucapan "Minal Aidin Wal Faizin" berakar pada sejarah besar Perang Badar yang terjadi pada tahun 624 Masehi (tahun kedua Hijriah). Perang ini berlangsung pada tanggal 17 Ramadan, di mana pasukan Rasulullah SAW yang jumlahnya hanya 313 orang, berhasil mengalahkan pasukan Quraisy yang berjumlah 1.000 orang. Kemenangan tersebut merupakan anugerah dari Allah SWT yang memberikan pertolongan kepada umat Islam.

Pada saat yang sama, umat Islam juga menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Dua kemenangan besar tersebut, kemenangan dalam perang dan kemenangan dalam beribadah, dirayakan bersama oleh umat Islam.

Oleh karena itu, ungkapan "Minal Aidin Wal Faizin" pertama kali diucapkan sebagai doa agar kita termasuk dalam golongan yang kembali ke fitrah (kesucian) dan meraih kemenangan.

Dalam versi lengkapnya, doa ini berbunyi: Allahumma ajilna minal 'aidin wal faizin, yang artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan meraih kemenangan."

Baca juga:

Tausiah Ramadan: 'Pentingnya Ikhlas dalam Menjalankan Puasa Ramadan'

Ucapan ini mengandung dua makna besar: pertama, kemenangan dalam ibadah puasa Ramadhan, dan kedua, kemenangan dalam peperangan yang penuh perjuangan, yang keduanya menjadi simbol kesabaran dan pengendalian diri.

Penggunaan Ucapan dalam Tradisi Indonesia

Di Indonesia, meski tidak secara eksplisit tercantum dalam ajaran agama, ucapan Minal Aidin Wal Faizin menjadi sangat populer sebagai bagian dari budaya Lebaran.

Masyarakat Indonesia memaknainya sebagai ungkapan kegembiraan setelah menyelesaikan ibadah puasa dan sebagai doa agar setiap orang kembali ke fitrah setelah berpuasa sebulan penuh.

Pada masyarakat Madinah, ucapan ini lebih terkait dengan kemenangan fisik, yakni kemenangan dalam perang. Sedangkan di Indonesia, maknanya lebih difokuskan pada kemenangan spiritual, yakni kemenangan dalam menahan hawa nafsu dan menjalankan ibadah dengan penuh kesabaran.

Makna Minal Aidin Wal Faizin dalam Perspektif Islam

Salah satu kesalahpahaman yang sering muncul adalah anggapan bahwa Minal Aidin Wal Faizin berarti Mohon maaf lahir dan batin. Padahal, makna yang sebenarnya sangat berbeda.

Kata "Minal Aidin" berarti "Golongan yang kembali (fitrah)," sementara "Wal Faizin" berarti "Golongan yang menang."

Baca juga:

Daftar Kode Redeem Free Fire Maret 2025: Klaim Skin AK47, Diamond, dan Hadiah Eksklusif Lainnya!

Secara keseluruhan, ungkapan ini bermakna: "(Semoga kita) termasuk golongan yang kembali (dalam keadaan suci) dan meraih kemenangan (dalam menahan hawa nafsu)."

Sebagian kalangan juga menggunakan versi yang lebih lengkap, yakni: "Ja'alanallahu Minal Aidin Wal Faizin" yang berarti: "Semoga Allah Swt. menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang kembali (fitrah) dan menjadi pemenang."

Asal-Usul Lain dari Minal Aidin Wal Faizin

Selain berasal dari Perang Badar, ada pula yang menyebutkan bahwa ungkapan "Minal Aidin Wal Faizin" memiliki akar dari syair yang berkembang pada masa Al-Andalus (Spanyol dan Portugal).

Syair ini sering dinyanyikan oleh para perempuan saat merayakan hari raya sebagai bentuk kegembiraan dan doa untuk kebahagiaan sesama.

Dengan demikian, meski ada berbagai asal-usul yang berbeda, inti dari ucapan ini tetap sama: sebagai doa dan harapan bagi umat Muslim untuk kembali dalam keadaan suci dan meraih kemenangan dalam hidup.

Baca juga:

10 HP Kamera Terbaik 1 Jutaan untuk Fotografi 2025: Ada Poco C65 dan Realme Narzo

Ucapan Minal Aidin Wal Faizin adalah doa yang mengandung harapan untuk kembali ke fitrah dan meraih kemenangan, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai bagian dari tradisi Idul Fitri, ucapan ini mencerminkan semangat kebahagiaan dan syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, serta mengingatkan umat Muslim untuk terus memperbaiki diri dan meraih keberkahan dalam hidup.

Dengan memahami sejarah dan makna di balik ucapan ini, kita bisa lebih menghargai tradisi yang telah lama mengakar dan menggunakannya dengan penuh kesadaran dalam setiap perayaan Idul Fitri.

#Asal-Usul Minal Aidin Wal Faizin #Makna Minal Aidin Wal Faizin #Minal Aidin Wal Faizin #Ramadan
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit
Okupansi kereta api yang melebihi angka 100 persen. Hal ini disebabkan adanya penumpang dinamis yaitu penumpang yang turun-naik antara stasiun awal dengan stasiun tujuan akhir.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 April 2025
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit
Indonesia
Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia
Tradisi Kupatan disebut sudah ada sejak perkembangan agama Islam di Nusantara. Tepatnya diperkirakan pada tahun 1600-an.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia
Indonesia
Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga
Hingga kini tradisi Kupatan masih eksis. Masyarakat muslim berbondong-bondong berpuasa sembari menyiapkan ketupat dengan ragam bentuknya
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 April 2025
Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga
Indonesia
Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri
Keberhasilan menjaga stabilitas harga pangan nasional yang menurutnya belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 April 2025
Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri
Indonesia
5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran
Film-film yang tayang sangat beragam. Namun paling banyak film horor thriller dan film romantis. Menariknya tahun ini, bisa menyaksikan film animasi yang sangat cocok ditonton oleh anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Maret 2025
5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran
Indonesia
Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat
Seseorang yang hendak melakukan salat kafarat, maka salatnya berjumlah 17 rakaat. Jumlah rakaatnya mengikuti total salat fardlu. Lima kali waktu shalat zuhur, ashar, maghrib, isya dan subuh.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Maret 2025
Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat
Indonesia
Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual
Kepolisian bakal menerapkan sanksi tilang elektronik atau ETLE bagi para pemudik yang melanggar aturan ganjil genap saat arus mudik Lebaran 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Maret 2025
Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual
Indonesia
Arus Mudik 2025 Diklaim Lebih Tertata, H-3 Tercatat 258.383 Kendaraan Keluar dari Jakarta
Berdasarkan keterangan Jasa Marga, Sabtu (29/3) pagi, tol Cikampek di Cibatu-Cikarang Pusat juga terjadi kepadatan volume lalin.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Maret 2025
Arus Mudik 2025 Diklaim Lebih Tertata, H-3 Tercatat 258.383 Kendaraan Keluar dari Jakarta
Indonesia
9 Doa Menenangkan Hati Sambut Kemenangan di Malam Takbiran dan Saat Idul Fitri
Dalam buku Iktikaf Literasi oleh Idris Afandi, ada beberapa kumpulan doa baik yang bisa dilafazkan saat malam takbiran. Doa itu terpadu dengan nyaringanya pujian kepada Allah SWT.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Maret 2025
9 Doa Menenangkan Hati Sambut Kemenangan di Malam Takbiran dan Saat Idul Fitri
Indonesia
Sore Ini Kemenag Gelar Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H, Idul Fitri Dipekirakan 31 Maret 2025
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, sebelumnya mengatakan penetapan 1 Syawal akan berpotensi sama dengan PP Muhammadiyah yakni 31 Maret.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Maret 2025
Sore Ini Kemenag Gelar Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H, Idul Fitri Dipekirakan 31 Maret 2025
Bagikan