Sehari Sebelum Mudik Dilarang, 3.383 Perantau dari Jabodetabek Mudik ke Wonogiri
Petugas Terminal Induk Giri Adipura Krisak, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah mengecek suhu badan sopir bus AKAP, Jumat (24/4). (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Sebanyak 3.383 perantau dari Jabodetabek terpantau mudik di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Kamis-Jumat (22-23/4). Warga perantauan Jabodetabek asal Wonogiri mudik setelah pemerintah keluarkan larangan mudik yang berlaku pada Jumat (24/4).
Kepala Terminal Induk Giri Adipura Krisak, Agus Hasto Purwanto, mengatakan ada pelonjakan jumlah pemudik di Terminal Induk Giri Adipura selama dua hari ini atau sebelum pemerintah resmi memberlakukan larangan mudik. Total pada Rabu (22/4) dan Kamis (24/4) sebanyak 3.383 orang perantauan Jabodetabek mudik di Kabupaten Wonogiri.
Baca Juga:
Mudik Dilarang, Kendaraan Pribadi Masuk Jateng Harus Kantongi Surat Izin Jalan
"Pelonjakan pemudik masuk terminal terjadi pada Kamis dengan jumlah pemudik sebanyak 2.456 orang. Sedangkan pada Rabu jumlah pemudik sebanyak 927 orang," kata Agus, Jumat (24/4).
Ia tidak menduga ada pelonjakan pemudik sebanyak ini. Hal ini dampak dari kebijakan larangan mudik di tengah pandemi COVID-19 yang dikeluarkan pemerintah pusat.
"Larangan pemudik berlaku mulai tanggal 24 April, warga langsung meninggalkan Jabodetabek untuk mudik di Wonogiri," kata dia.
Agus mengatakan data pemudik Jabodetabek asal Wonogiri yang tercatat di Terminal Induk Giri Adipura mulai tanggal 15 Maret sampai tanggal 23 April, sebanyak 43.016 orang, dengan jumlah 2.749 bus masuk terminal. Sementara data warga Wonogiri yang kembali ke Jabodetabek sebanyak 24.378 orang.
Pemudik terbanyak lanjut dia, terjadi pada tanggal 22 Maret sebanyak 2.625 orang. Terbanyak kedua terjadi pada tanggal 23 April sebanyak 2.456 orang.
"Kami perkirakan jumlah pemudik Jabodetabek sudah tidak ada lagi setelah pemerintah melarang mudik mulai tanggal 4 April," papar dia.
Baca Juga:
Besok, KAI Daop 6 Yogyakarta-Solo Hentikan Semua Perjalanan KA Jarak Jauh
Agus menambahkan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan mudik di tengah pandemik COVID-19 secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masuk ke terminal. Namun demikian, untuk jumlah bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP) tetap.
"Bus lokal AKDP jurusan Solo-Wonogori masih terpantau keluar masuk terminal menaikkan serta menurunkan penumpang pada hari pertama larangan mudik. Kami tetap melayani bus lokal masuk terminal," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Larangan Mudik Dikeluarkan, Ribuan Orang Kembalikan Tiket Kereta
Bagikan
Berita Terkait
Masuk Masa Nataru 2026, Lonjakan Keberangkatan Diprediksi Berlangsung Pekan Depan
Amankan Nataru 2025/2026, Operasi Lilin 2025 Kerahkan 146.701 Personel Gabungan
Polri Prediksi Adanya Lonjakan Pergerakan Masyarakat saat Libur Nataru 2025/2026
Puncak Arus Mudik Nataru 2025/2026 Diprediksi 24 Desember, Ini Jadwal Arus Baliknya
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,44 Juta, Rute Jakarta–Surabaya Paling Banyak Dipesan
Masyarakat Bisa Nikmati Mudik Gratis Nataru 2025/2026, Begini Cara Mendaftarnya
Terminal Kalideres Lakukan Ramp Check Bus AKAP, Pastikan Angkutan Nataru Aman
Korlantas Prediksi 2,9 Juta Kendaraan bakal Keluar Jakarta saat Nataru 2026
Raker Kakorlantas Polri dengan Komisi III DPR Bahas Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2026
Korlantas Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru Berlangsung 20 dan 24 Desember