Sega Hentikan Penggarapan Gim Berbasis Blockchain dan NFT


Investor tidak setuju karena banyak kejanggalan dari ide blockchain dan NFT. (Foto Sega)
MESKI pihak developer untuk menggarap gim berbasis blockchain dan NFT, pihak investor berpendapat sebaliknya. Menurut mereka, blockchain dan NFT akan menghambat pengembangan waralaba gim garapan Sega. Akibatnya, ide yang sempat diumumkan COO Sega Shuji Utsumi itu akhirnya dilempar jauh dari meja kreatifnya di dunia gim.
Gamespot mengabarkan ide yang Sega kira bisa semenarik Square Enix maupun Bandai Namco itu ditentang para investor. Padahal, pihak pengembang telah siap merilis gim pertama berbasis blockchain dan NFT pada musim dingin 2023 ini.
BACA JUGA:
Terimbas Pandemi, Sega Tutup Industri Wisata Arcade Ikonik di Jepang
Investor mungkin mendengarkan curahan hati dari orang yang memainkan gim garapan Sega maupun gim garapan lain yang rilis dengan basis blockchain maupun NFT. Sebagai contoh gim Ubisoft yang transaksi desentralisasi gim terbarunya dirasa tidak dibuat khusus untuk gamer yang hanya membeli sekali dan memainkannya secara puas.
Meski demikian, Sega tetap tidak melemparkan ide tersebut tanpa mengadopsinya ke sebagian waralaba garapan mereka. Sebelumnya, Sega sempat merilis NFT Art yang terinspirasi dari Total War: Three Kingdoms serta Virtua Fighter untuk memberikan esensi nostalgia dan eksklusivitas. Di lain hal, Sega tetap menerapkan sebagian ide tersebut untuk 'Super Game' yang sedang mereka garap dan rilis pada 2026.
Kehadiran gim berbasis blockchain dan NFT ini diklaim COO menelan investasi hingga miliaran rupiah per satu gim. Namun, eksperimen besar ini tidak akan Sega gunakan untuk waralaba yang saat ini masih banyak dimainkan para gamer. Terutama Sonic the Hedgehog garapan Sonic Team dan Yakuza garapan RGG Studios.
BACA JUGA:
Namun, hilangnya ide blockchain dan NFT ini tidaklah lenyap di dalam otak COO tersebut. Bila investor mengetahui benefit transaksi desentralisasi di dunia gim, maupun gim berbasis play-to-earn ini, amat mungkin Sega akan mengembalikan ide tersebut untuk rilis dalam waktu dekat maupun dekade ini.
Bermain sembari berinvestasi, apakah menurut kamu gim berbasis blockchain maupun NFT memiliki benefit lebih ketimbang gim berbayar maupun free-to-play dengan hanya microtransaction? Bila memang gim berbasis blockchain maupun NFT terjadi, waralaba gim Sega mana yang cocok untuk diterapkan transaksi ini?(dnz)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka

Epik Banget, PUBG: Battleground Umumkan Kolaborasi dengan G-DRAGON

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai

HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup

Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan

Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau

DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak

Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada
