SEGA Gadai Industri Arcade Karena COVID-19

SEGA gadaikan SEGA Sammy ke Genda Inc. (Foto: TechiAzi)
PANDEMI COVID-19 masih membuat industri game keteteran. Anak perusahaan SEGA di bidang Arcade, SEGA Sammy mengumumkan penutupan karirnya bersama SEGA. Sega menggadaikan perusahaan tersebut ke Genda Inc. SEGA Sammy merupakan salah satu aset paling berharga yang membuat SEGA tetap maju di industri game.
Dilansir dari laman IGN, sebesar 85,1 persen saham SEGA Sammy akan diambil oleh Genda Inc. Saham tersebut sebelumnya diambil oleh SEGA Entertainment. SEGA memastikan bahwa pengalihan saham ke Genda Inc. tidak akan mempengaruhi karir SEGA sebagai pembuat game di konsol dan PC.
Baca juga:
Terdampak Pandemi COVID-19, SEGA Akihabara Resmi Tutup Agustus
SEGA Sammy mengakui keputusan ini dilakukan akibat kurangnya pemasukan dari beberapa gedung SEGA di Jepang karena tidak diperbolehkan beroperasi selama pandemi.

Selain itu, PSBB di Jepang membuat SEGA Sammy benar-benar kehilangan pemasukan di kuartal pertama 2020. Hal ini juga membuat SEGA harus menjual gedung berharga miliknya, SEGA Building 2 di Akihabara, Jepang demi bisa bertahan di industri arcade pada 2020 ini.
Perusahaan pembuat game Sonic the Hedgehog tersebut pastikan beberapa gedung arcade SEGA yang telah beroperasi di pusat tempat turis berkunjung di Jepang tidak berubah. Tetapi hilangnya aset berharga SEGA menjadi lubang yang besar bagi perusahaan tersebut dalam karirnya di dunia game.
Baca juga:
SEGA Sammy adalah salah satu divisi besar dari SEGA yang didirikan pada 2004. Divisi tersebut berhasil membuat mesin arcade yang berbasis internet via server All.Net.
Game pertama yang SEGA Sammy buat sebagai arcade adalah LOVE AND BERRY Dress up and Dance!, salah satu game anak kecil bergenre dress up yang mungkin pernah kamu tahu di beberapa lokasi arcade Indonesia.

Selain arcade untuk anak kecil hingga remaja, SEGA Sammy juga merilis beberapa arcade pachinko bagi orang-orang dewasa dengan bertemakan franchise SEGA.
SEGA Sammy juga telah berkontribusi di bidang wisata seperti renovasi pada hotel Sheraton Grande Ocean Resort di Miyazaki, Jepang pada 2016 lalu, serta berkontribusi dalam pembukaan perdana Paradise City di Incheon, Korea Selatan di tahun setelahnya.
Tapi tenang saja, SEGA masih memiliki beberapa divisi yang akan membuat perusahaan tersebut tetap bersinar pada dekade ini. Seperti franchise Yakuza, Football Manager, Two Point Hospital, dan Phantasy Star Online 2 yang masih up to date pada 2020 ini. Tapi dengan melihat kasus penggadaian ini, kemungkinan besar gedung SEGA yang diminati oleh para turis akan terasa berbeda. (dnz)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai

HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup

Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan

Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau

DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak

Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI

Daripada Melarang Roblox, Pemerintah Harusnya Mau ‘Kerjasama’ dengan Penyedia Platfrom Game

Game 'Roblox' Bakal Dilarang Karena dianggap Tak Mendidik, DPR: Anak-Anak Harus Diajari Etika Berteknologi
