Sebelum Nonton, Ketahui Dulu Fakta Penting Formula E Berikut Ini


Formula E. (Foto: FIA Formula E)
MESKI digelar di Jakarta, Formula E memang terbilang sebagai seri olahraga balap kendaraan yang cukup baru dan mungkin belum banyak diketahui. Secara sederhana, Formula E bisa dibilang sebagai seri balap mobil listrik paling prestisius, kencang, dan bergengsi di dunia.
Adapun Jakarta E-Prix masuk ke dalam kalender balap FIA Formula E dan menjadi kali pertama Indonesia menggelar seri balap mobil listrik. Formula E bukan gelaran balap pertama di bawah regulasi FIA yang diadakan di Indonesia sebab pada 2006 lalu negara kita pernah menyelenggarakan A1 GP.
Tahun ini akan menjadi musim ke delapan dari gelaran Formula E. Sejak debut pada 2014-2015 silam, banyak perubahan yang telah terjadi pada balap mobil kursi tunggal (single seater) bertenaga listrik tersebut. Salah satu yang paling signifikan adalah status menjadi kejuaraan dunia mulai musim 2020-2021.
Baca juga:
Pembalap Formula E Puji Keindahan Sirkuit Ancol
Bila kamu berencana menonton langsung gelaran FIA Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, simak dahulu sejumlah fakta penting berikut ini:
1. Definisi dan karakter

Menurut laman Motorsport, biasanya seri balap Formula dicirikan oleh ban kendaraannya yang terlihat jelas (open wheel) dan hanya memiliki satu kursi di tengah bodi. Sementara mobil Formula E bisa menyemburkan tenaga hingga 335 dk dan kecepatan maksimum mencapai 280 km/jam.
2. Attack Mode dan Fanboost

Attack Mode hanya terdapat pada Formula E dan mulai diperkenalkan sejak musim 2018-2019. Menggunakan mode tersebut memungkinkan pembalap untuk mendapat ekstra tenaga dengan keluar dari racing line ideal alias mengambil jalur lebih lambat untuk melewat area Activation Zone.
Pembalap yang mengambil jalur lebih lambat akan mendapat "hadiah" berupa tambahan tenaga sebesar 30 kW yang dapat menambah kecepatan selama beberapa putaran. Sementara Fanboost hanya dapat digunakan lima pembalap yang dipilih penggemar 15 menit sebelum balapan dimulai.
Baca juga:
Tiket Formula E Jakarta Sudah Bisa Dibeli, Segini Harganya
3. Sirkuit di dalam kota

Kebanyakan sirkuit untuk seri balap Formula E berada di dalam kota bukan di sirkuit permanen seperti Formula 1 atau balap mobil lainnya. Alasan sederhananya adalah karena mobil Formula E membutuhkan trek yang memiliki banyak tikungan agar dapat mengerem yang mampu mengisi daya baterai listrik.
Kemudian mobil-mobil Formula E juga akan membutuhkan pasokan daya listrik yang besar. Sementara sumber listrik terbesar biasanya berada di kota sehingga alasan itu pula yang membuat Formula E lebih cocok balapan di sirkuit yang sempit dan banyak tikungan.
4. Pembalap profesional

Sama seperti Formula 1, para pembalap Formula E juga merupakan orang-orang yang berkemampuan tinggi dan sangat ahli di bidangnya. Bahkan sedikit lebih baik ketimbang F1 karena di seri balap mobil paling bergengsi di dunia tersebut pembalap masih bisa 'membeli kursi'.
Sementara fenomena pembelian slot seperti itu tidak terjadi di Formula E, sehingga kompetisi di seri balap mobil listrik ini seharusnya bisa lebih kompetitif dan persaingan cenderung lebih merata. (waf)
Baca juga:
Faktor Cuaca Jadi Penyebab Pembangunan Lintasan Formula E Molor
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas

Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya

Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan

Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan

5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!

Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru
