Wisata

Sate Jadi Primadona pada Festival Kuliner UGM

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 10 Oktober 2018
Sate Jadi Primadona pada Festival Kuliner UGM

Sate menjadi makanan favorit setiap orang. (Foto: Pixabay/blazejosh)

Ukuran:
14
Audio:

LAPANGAN sisi timur gedung Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta berubah ramai. Puluhan stand makanan bejejer di lapangan. Kepulan asap putih tampak membumbung tinggi dari atas stand. Aroma daging bakar dan bumbu nusantara tercium wangi menggoda selera.

Sebanyak 65 stand ini didatangkan untuk menyajikan beragam sate khas nusantara dalam Konferensi dan Festival Kuliner Nasi Goreng dan Sate. Acara itu diselenggarakan oleh UGM bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang berlangsung selama dua hari, tanggal 9-10 Oktober 2018.

Ada belasan jenis sate dari berbagai daerah di Indonesia disajikan di festival ini. Sate yang disajikan diantaranya sate ayam, sate jamur, sate cumi-cumi, sate ikan, sate penthol, sate bunthel, sate klatak, sate maranggi, sate kere dan berbagai olahan sate lainnya.

sate
Dalam festival ini dibahas mengenai berbagai hal tentang dua kuliner itu. (Foto: Pixabay/saesherra)

Coba saja rasakan kenikmatan sate klatak khas Yogyakarta. Sate ini terbuat dari daging kambing yang ditusuk dalam kayu dan dilumuri garam. Saat dibakar dengan arang, sate akan berbunyi “klatak-klatak”. Sate Klatak yang sudah matang siap dinikmati dengan kuah gurih menyerupai kuah opor.

Dalam festival kuliner ini turut disajikan aneka macam nasi goreng yang tak kalah menggugah selera. Beberapa diantaranya nasi goreng seafod, nasi goreng padang, nasi goreng rendang, nasi goreng kambing, hingga nasi goreng beras jagung.

Ketua Panitia kegiatan Retno Indarti menjelaskan Konferensi dan Festival Kuliner Nasi Goreng dan Sate tahun ini mengangkat tema Kupas Tuntas Strategi Nasi Goreng dan Sate dalam Menembus Citarasa dan Pasar Dunia.

sate
Konferensi dan Festival Kuliner Nasi Goreng dan Sate. (Foto: MP/Teresa Ika)

“Festival ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan, pemahaman, serta strategi pengembangan kuliner Indonesia khsusunya sate dan nasi goreng,” kata Retno di UGM, Selasa (9/10).

Dalam World’s 50 Best Food versi poling CNN 2017 menempatkan rendang dan nasi goreng sebagai makanan favorit masyarakat dunia urutan pertama dan kedua. Sementara sate di peringkat keempat belas.

Selama acara berlangsung akan diadakan parade sate dan nasi goreng yang dipandu oleh pakar kuliner Indonesia Sisca Soewitomo. Selain itu turut digelar seminar nasi goreng dan sate yang mengupas tuntas seputar nasi goreng dan sate baik dari segi sejarah, asal usul, ekonomi, keilmuan pangan, maupun dari segi pariwisata oleh para pakar yang ahli di bidang-bidang tersebut.

Ada pula kelas pengembangan dalam Master Class: Nasi Goreng oleh William Wongso. Kemudian teknik memotong daging dan penyiapan bumbu serta teknik membakar sate oleh Chef Yanto Budidarma. Tak ketinggalan pula food styling oleh Rochmat Septiawan dan food photography oleh Agung Portal. (*)

Baca juga: Penggemar Sate, Yogyakarta Surganya Sate!

Tulisan Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk DI Yogyakarta dan sekitarnya.

#Sate Klatak
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Bagikan