Sandi Sempat Dipanggil Koko Sandi di Kopdar ke-8 Fortiber


Deskripsi : Sandiaga Uno saat berbicara di kopdar ke-8 Fortiber, C.J's Bar Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (9/12. (Foto: MerahPutih/Dery Ridwansah)
MerahPutih Nasional - Ada yang menarik pada acara kopi darat (kopdar) ke-8 Forum Tionghoa Bersatu (Fortiber) di C.J's Bar Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (9/12). Pasalnya salah satu calon wakil gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno tampak menghadiri acara tersebut.
Calon wakil gubernur nomor urut 2 ini tampak akrab bercengkrama bersama pengurus dan para undangan yang lainnya. Bahkan Sandiaga sempat dipanggil dengan sebutan Koko Sandi.
"Saya tiba-tiba dipanggil Koko Sandi disitu (kodar ke-8 Fortiber)," kata Sandiaga usai acara.
Diatas panggung Sandiaga juga sempat mengucapkan testimoni singkatnya untuk Fortiber. "Kebetulan saya besar sebagai pengusaha dilingkungan Tionghoa," ujarnya
Sandiaga mengaku baru kali pertamanya datang ke acara kopdar ke-8 Fortiber dan berharap jalinan komunikasi yang telah dibangun tidak terputus.
"Ini perkenalan pertama, mudah-mudahan bisa berlanjut," ucap Sandiaga.(Yni)
BACA JUGA:
- Typo, Sandiaga Uno Cuit Selamat Hari Korupsi
- Tagar #HariAntiKorupsi Jadi Trending Topic Di Twitter
- Dugaan Korupsi, Sekjen KOI: Kutuklah dan Laknatlah Saya
- KPK Lirik Teater Musikal untuk Kampanye Antikorupsi
- Sekjen KOI Tersangka Korupsi Dana Sosialisasi Asian Games 2018
Bagikan
Berita Terkait
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen

Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Masa Tenang Pilkada Jakarta

Akhiri Tugas sebagai Menteri, Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Sekjen UNWTO

Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu

Reza Arap Ikhlas bila Kemenparekraf enggak Jadi Reimburse

Ancaman Megathrust, Sandiaga Uno Serukan Kewaspadaan Wisata Pesisir

Ancaman Gempa Megathrust, Sandiaga Uno: Tetap Berwisata dengan Kewaspadaan

Sandiga Uno Segera Tentukan Sikap di Pilkada Jabar

Paket Wisata 3B Kemenparekraf Incar Kunjungan 24 Ribu Wisatawan

Sandiaga: Indonesia Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 170 Miliar karena Pengobatan di Luar Negeri
