‘Same Shoes, No Company’ Persiapan Matang BAP. Menuju Album terbaru

BAP. melanjutkan perjalanan menuju debutnya dengan single kedua Same Shoes, No Company pada 9 September 2021. Sajian nuansa berbeda coba BAP. perlihatkan di single kedua ini, dengan ketukan syahdu jazz dan tempo yang lebih santai, namun masih dengan formula rima yang begitu tajam.

Single ini disertai dengan video musik yang memperlihatkan BAP. dalam menjalani hari-harinya yang biasa. Dengan selembar karton berwarna hijau menempel di punggungnya tanpa alasan yang jelas.

Baca juga:

Wima J-Rocks Garap Proyek Sarat Nasionalisme

Shame Shoes, No Company menindaklanjuti single pertama yang rilis pada akhir Juli 2021. Kedua lagu ini nantinya akan hadir dalam debut album BAP. yang dirilis melalui label La Munai Records pada tanggal yang belum dikonfirmasi. Namun yang pasti terdapat total 12 lagu pada album tersebut.

Pemilik nama lengkap Kareem Soenharjo sebelumnya, memperkenalkan materi terbarunya dengan single Painting With Suwage. Kelanjutan dari album Monkshood yang rilis di 2018, sebuah album yang menawarkan sederet lagu dengan transisi yang begitu mulus.

“Lagu ini bisa tentang gue atau elo. Gue ingin lagu ini dan semua lagu di album nantinya bisa diinterpretasi sesuai pendengar, karena setiap jiwa memiliki rasanya masing-masing,” ucap Kareem.

Baca juga:

Radja Ceritakan Keagungan Cinta lewat Single ‘Ingat Kamu’

Lagu yang cukup intens dari seorang BAP., dengan menunjukan suasana hati yang bergejolak, yang terpancar dalam lirik yang membual dalam ketukan yang bermutasi. Sampling musik yang digunakan pada Painting With Suwage pun mengambil lagu Evil War milik grup rock legendaris, Shark Move.

Painting With Suwage dan Same Shoes, No Company menjadi karya hip-hop ‘pinggiran’ yang mencoba merepresentasikan karya musik Indonesia untuk mendapat tempat dan hak dengan layak.

View this post on Instagram

A post shared by kareem soenharjo (@bapaksugi)

Di belakang monikernya sebagai BAP. Kareem juga bereksperimen dalam monikernya sebagai BAPAK. Kareem menggarap sembilan trek yang terangkum keluh kesah tahun suram 2020, dengan emosi yang terbangun oleh hiruk pikuk pandemi COVID-19.

Sebuah album bertajuk Miasma Tahun Asu rilis pada 12 Agustus 2020 yang mempertemkan perpaduan dari berbagai genre, mulai hardcore punk, jazz, noise hingga progressive rock. (far)

Baca juga:

Mirza Soenarta Bawa Semangat Glenn Fredly di Single Debut ‘Berkarya untuk Negeri’