Saat Kain Batik Merambah San Francisco

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 19 Februari 2017
Saat Kain Batik Merambah San Francisco

Kain batik (Merahputih.com / Derry Ridwansah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Keragaman kain batik dan tenun khas Indonesia merambah pasar dan masyarakat San Francisco, Amerika Serikat. Pencapaian itu terwujud melalui eksibisi "Textile and Tribal Art" yang menampilkan Indonesia sebagai "country focus" asing pertama dalam lebih dari 10 tahun penyelenggaraan eksibisi ini dan digelarnya pelatihan membatik di universitas dan di Wisma Indonesia.

Konsul Pensosbud KJRI San Francisco F Bernard Loesi, seperti dikutip Antara, Sabtu (18/2) mengatakan setelah berakhirnya eksibisi selama empat hari, KJRI San Francisco mengadakan workshop mengenai pembuatan batik di Universitas UC-Berkeley dan Wisma Indonesia.

KJRI San Francisco mengundang pembatik Dalmini dari Desa Kebon Indah di Klaten, penenun Alfonsa Horeng dari Flores dan Museum Tekstil Jakarta yang menampilkan ratusan koleksi kekayaan kain tradisional Indonesia.

Acara tahunan ini merupakan program pertunjukan kain tekstil paling bergengsi di San Francisco yang menampilkan lebih dari 80 kolektor, kurator maupun penjual barang-barang dengan nilai seni dan sejarah yang berusia hingga ratusan tahun.

Konjen Ardi Hermawan pada saat pembukaan eksibisi yang dihadiri lebih dari 700 pengunjung mengatakan, Indonesia memulai budaya untuk menghasilkan kain-kain tradisional sejak 2.000 tahun lalu. Pada tahun 2009 UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda.

Acara pembukaan dihadiri konsul jenderal negara-negara asing, budayawan, kolektor, filantropis dan kurator di Kalifornia. Sementara pengunjung yang menghadiri eksibisi yang diselenggarakan selama empat hari tercatat lebih dari 2.000.

"Saya selalu mengikuti eksibisi ini setiap tahun, namun dengan terlibatnya Indonesia maka tahun ini adalah yang paling meriah dan menarik," ujar kolektor kain tradisional asal San Francisco, Jane Shields (52).

Pengunjung lain mengagumi proses membuat batik dan kain tenun yang diperagakan di Pavillion Indonesia oleh Dalmini dan Alfonsa Horeng.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang kebetulan berada di San Francisco menyempatkan diri mengunjungi eksibisi sebagai tamu kehormatan panitia setempat. Ibu Risma menikmati dan kagum terhadap berbagai koleksi kain batik, tenun, maupun tari-tarian tradisional Indonesia pada saat acara.

KJRI San Francisco bekerjasama dengan Language of Cloth menyelenggarakan workshop di universitas ternama UC-Berkeley dan Wisma Indonesia. Sekitar 200 mahasiswa dan pencinta seni sangat antusias untuk mengetahui sejarah, pembuatan dan filosofi pembuatan kain tradisional Indonesia.

Pengunjung sangat tertarik mempraktikan pembuatan batik secara langsung. Mereka menyampaikan kepada KJRI niatnya datang ke Indonesia agar dapat melihat dan mempelajari dari dekat proses pembuatan batik dan tenun.

Seniman asal Oakland, Margareth Jones (44) mengatakan, keinginan untuk belajar melukis. "Saya memiliki studio seni untuk melukis di atas kain dan setelah workshop ini saya berencana untuk tinggal di Klaten selama beberapa minggu untuk mempelajari bagaimana membuat batik," ujar Margareth Jones yang juga berprofesi sebagai perawat.

#Kain Batik #Kain Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global
Saraswati juga melihat peluang besar dari kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global
Lifestyle
Pemerintah Siap Bawa Batik Indonesia Mendunia, Siap-siap Bikin Kolektor Klepek-Klepek
Batik Oey Soe Tjoen terkenal dengan detail goresan yang halus
Angga Yudha Pratama - Selasa, 01 Juli 2025
Pemerintah Siap Bawa Batik Indonesia Mendunia, Siap-siap Bikin Kolektor Klepek-Klepek
Fashion
Kreativitas Hidupkan Tren Batik di Kalangan Gen Z
Kini bahkan terlihat adanya peningkatan pesat dalam kreasi batik kontemporer.
Dwi Astarini - Kamis, 05 September 2024
Kreativitas Hidupkan Tren Batik di Kalangan Gen Z
Fashion
Inspirasi Berbusana Batik Biar Terlihat Modis
Batik menjadi bagian dari fesyen sekaligus budaya Indonesia.
Febrian Adi - Selasa, 10 Oktober 2023
Inspirasi Berbusana Batik Biar Terlihat Modis
Fashion
Denny Wirawan Hadirkan Koleksi Batik Kudus di 'Sandyakala Smara'
Koleksi 'Sandyakala Smara' berkolaborasi dengan Bakti Budaya Djarum Foundation.
Andreas Pranatalta - Kamis, 07 September 2023
Denny Wirawan Hadirkan Koleksi Batik Kudus di 'Sandyakala Smara'
Tradisi
Songket yang Penuh dengan Benang Emas dan Perak
Keberadaan dari tradisi kain songket berawal muncul pada era Kerajaan Sriwijaya.
P Suryo R - Rabu, 15 Februari 2023
Songket yang Penuh dengan Benang Emas dan Perak
Tradisi
6 Jenis Kain Songket yang Wajib Kamu Punya
Kain ini dihasilkan dari berbagai daerah-daerah tertentu seperti Palembang, Minangkabau, dan Samarinda.
P Suryo R - Rabu, 15 Februari 2023
6 Jenis Kain Songket yang Wajib Kamu Punya
Tradisi
Kriot Kringe Tenun Ikat Flores yang Lestari
Kain tenun membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses produksinya.
P Suryo R - Selasa, 14 Februari 2023
Kriot Kringe Tenun Ikat Flores yang Lestari
Tradisi
Kain Tenun Goyor Ciri Khas Suku Tengger
produk kerajinan tradisional Indonesia yang bahannya tidak kaku dan terkesan jatuh.
P Suryo R - Rabu, 08 Februari 2023
Kain Tenun Goyor Ciri Khas Suku Tengger
Tradisi
Wastra Nusantara Sarat Pesona Kekayaan Motif dan Makna
Kain tradisional khas daerah-daerah di Indonesia ini biasanya dibuat dengan tangan bukan mesin.
P Suryo R - Rabu, 01 Februari 2023
Wastra Nusantara Sarat Pesona Kekayaan Motif dan Makna
Bagikan