Saat Beruk Jadi Tokoh Komik

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 24 April 2017
Saat Beruk Jadi Tokoh Komik
@cilotehbaruak

Komik lokal memang sedang mengalami masa pertumbuhan. Di media sosial instagram misalnya, ratusan komikus lokal berlomba-lomba membuat karya agar bisa dibaca oleh para netizen. Salah satunya adalah komik Da Bar dengan akun instagram @cilotehbaruak.

Iggoy Elfitra, sang kreator komik Da Bar mengangkat hewan beruk (kera besar yang berekor pendek dan kecil) sebagai tokoh utamanya. Dengan menggunakan bahasa Minang, komik tersebut berisi guyonan yang cukup menghibur para netizen.

Pria sehari-hari berprofesi sebagai pewarta foto itu mengaku punya alasan memilih beruk sebagai tokoh utama. Pasalnya Iggoy prihatin dengan kondisi beruk yang kerap mendapan siksaan oleh masyarakat di Kabupaten Padangpariaman untuk menjadi pemetik kelapa.

@cilotehbaruak

"Waktu itu saya berpikir beruk adalah binatang yang pintar karena bisa dilatih dan meringankan pekerjaan manusia. Akan tetapi, hewan ini sering mendapat siksaan dari induk semang selaku pemilik," kata Iggoy seperti dikutip Antara.

Selain itu, pria yang juga kreator komik Si Bujang mengaku ingin mengubah pandangan negatif tentang beruk. Pasalnya, beruk sering dianggap hewan yang buruk dan cocok untuk dijadikan bahan olok-olok. Agar lebih dekat dengan warga Sumbar dan mereka yang ada di perantauan, Iggoy sengaja memakai bahas bahasa Minang dalam komiknya.

"Beruk itu kalau di Minang jadi kata umpatan dan makian, padahal tidak seburuk yang dikira orang," katanya.

Karakter beruk yang ditampilkan sederhana, yaitu suka mengkritik, mencemooh dan bisa mencakar kalau keinginanya tidak tercapai, lanjutnya. Namun, Iggoy menyelipkan sifat baik pada komik beruk ciptaannya, yaitu penyayang kepada anak-anak, baik hati, dan suka menolong.

@cilotehbaruak

Iggoy menceritakan pertama kali menggambar komik beruk pada bulan Oktober 2015 secara manual di sketchbook, kemudian difoto dan diunggah lewat akun Ciloteh Baruak di Facebook dan Instagram. Hingga akhirnya Iggoy menggunakan pen tablet yang diolah melalui perangkat lunak photoshop untuk menggambar.

Meskipun tidak terjadwal rutin, tanggapan masyarakat terhadap karyanya sangat positif, terutama masyarakat Minang, karena dalam setiap kisahnya memang sengaja memakai bahasa Minang dengan logat Pariaman. Saat ini tercatat di akun Instagram @cilotehbaruak terdapat 251 postingan dengan jumlah follower sebanyak 16.000.

Selain artikel ini Anda juga bisa baca Kenalkan, Superhero Asli Indonesia di Komik Marvel dan DC

#Komik Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan