Saat Berpuasa, Rasa Lapar Hilang dan Timbul


Tubuh menyesuaikan dengan kondisi berpuasa. (foto: unsplash/henley design studio)
SAAT berpuasa, rasa lapar kerap datang menghampiri. Meskipun sudah sahur dengan makan yang cukup, dalam beberapa jam, rasa lapar sudah datang. Kenapa bisa begitu ya?
Seperti dilansir ANTARA (13/4), dokter spesialis gizi klinis lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar, Tirta Prawita Sari menjelaskan rasa lapar yang muncul setelah 2-4 jam setelah sahur disebabkan makanan ada dalam tubuh mulai habis dan insulin dalam tubuh turun.
BACA JUGA:
Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi itu menjelaskan ada hormon yang kemudian memberi tahu otak kalau lambung sudah kosong dan menuntut untuk diisi.
Sebagai respons setelah empat jam itu, tubuh mengeluarkan cadangan berupa glikogen yang biasanya tersimpan dalam tubuh tergantung jenis dan kuantitas makanan kamu. "Cadangan ini biasanya habis dalam 12 jam, setelah itu glukagon berkerja mencari dan memecahkan cadangan energi dari sumber lainnya dan paling banyak sekali dalam tubuh ialah lemak," jelas Tirta.
Saat kamu sudah berpuasa 10 jam, lemak mulai dipecah sehingga kadarnya akan mulai meningkat. Setelah itu, 2 jam kemudian atau kondisi 12 jam, berpuasa sampai pada titiknya.

Hal itulah yang bikin kamu merasakan ada gelombang lapar, kemudian normal lagi, kembali lapar lalu merasa baik-baik saja saat mendekati waktu berbuka puasa.
"Karena setelah 12 jam, asam lemak yang menjadi pecahan sumber energi mulai mencapai puncak sehingga energi lagi bagus-bagusnya. Jadi segar lagi," kata Tirta.
Tirta mengatakan berpuasa diyakini dapat mengobati resistensi insulin. Puasa menyebabkan insulin yang tadinya resisten menjadi sensitif kembali sehingga keseluruhan proses metabolisme dalam tubuh bekerja lebih baik. Insulin yang resisten merupakan masalah dan menjadi penyebab kejadian peradangan dalam tubuh.
Selain itu, puasa selama Ramadan juga bisa menjadi sarana detoksifikasi mengatasi bad habit misalnya merokok, kopi berlebihan, dan bahan-bahan kimia yang sifatnya stimulatif. "Berpuasa juga merupakan salah satu modalitas yang kita pakai untuk mengatasi masalah-masalah inflamasi dan lainnya. Pemain penting dalam tubuh yang menjadi penyebab berbagai faktor inflamasi yakni insulin dan ladar gula darah. Keduanya back to back, ketika gula darah naik insulin juga akan naik," demikian kata Tirta.(Dwi)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
