S-Express 2020 Indonesia Beri Akses Bagi Tuna Netra


S-Express 2020 akan segera dimulai (Foto: Istimewa)
PROGRAM pertukaran film pendek se-Asia Tenggara, S-Express tahun ini memasuki edisi ke-18. Diinisiasi 2002, S-Express masih menjadi satu-satunya program yang menghubungkan sejumlah negara di Asia Tenggara melalui produksi film pendeknya.
Minikino bergabung dalam jejaring S-Express pada 2003. Tercatat selama 17 tahun Minikino dengan proaktif mendistribusikan film pendek Indonesia ke negara-negara Asia Tenggara.
Baca juga:
Khusus tahun ini ada delapan negara terlibat, yaitu Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Kamboja, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia sendiri, S-Express menjadi bagian dari festival film pendek internasional Minikino Film Week 6 yang akan dilaksanakan 4 - 12 September 2020 mendatang di Bali.
Program bertajuk ‘S-Express 2020: Indonesia’ terdiri atas lima film pendek yang disusun langsung oleh Direktur Program Minikino, Fransiska Prihadi.

Kelima film pendek tersebut ialah, Sunyi (2018) Joko & Bowo Reading Vol. 1 (2019), Omah Njero (2019), Jemari Yang Menari di Atas Luka-Luka (2019) dan Bura (2019). "Harapannya film-film pendek ini dapat menggugah diskusi yang menarik," ungkap Fransiska Prihadi mengenai program tersebut.
Tahun ini Minikino juga menggandeng kelompok seni pertunjukan ternama di Bali, Teater Kalangan. Kerja sama unik ini menghasilkan sebuah proyek deskripsi audio atau lebih dikenal sebagai “audio description”.
Deskripsi audio ini ditambahkan pada S-Express 2020: Indonesia, untuk membuka akses pada tuna netra agar bisa ikut menikmati tayangannya. Menurut Fransiska, nantinya para penyandang tuna netra didampingi oleh relawan yang membisikkan adegan-adegan dalam film tersebut.
Baca juga:
Menggunakan metode ini sering terkendala deskripsi yang belum tentu sesuai dengan maksud sinematografer. Penyampaian satu relawan dengan yang lain juga bisa saja berbeda. "Untuk pertama kalinya kami menghadirkan tayangan dengan deskripsi audio ini. Kita tidak lagi tergantung pada relawan pembisik," terangnya.

Teater Kalangan menulis naskah deskripsi audio sekaligus menarasikannya. Pada prosesnya, mereka juga bersinergi dengan naskah asli dari masing-masing film tersebut. Sebagai koordinator Deskripsi Audio dari Teater Kalangan adalah Agus Wiratama.
S-Express 2020: Indonesia dengan deskripsi audio ini dapat dinikmati untuk umum dalam Minikino Film Week 6 dan Bali International Short Film Festival pada tanggal 5, 6, dan 10 September.
Acara ini secara khusus dibuat untuk komunitas penyandang tuna netra. Lokasinya, secara berturut-turut, dapat ditemui di Minihall Irama Indah, Rumah Sanur Creative Hub, dan Antida Sound Garden. Seluruh jadwal tayang dapat dilihat di web resmi festival, minikino.org/filmweek. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'
