Rupiah Anjlok Rp14.311 per Dolar AS


Seorang petugas memperlihatkan pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (24/8). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dibuka di kisaran Rp14
MerahPutih, Keuangan - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jeblok pada perdagangan di pasar spot. Mata uang Garuda bergerak melemah sejak dibuka tadi pagi.
Mengutip dari Bloomberg, Kamis (10/9) pagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini berada di posisi Rp14.311 per dolar AS. Nilai rupiah turun 50 poin atau setara 0,35 persen. Pergerakan rupiah masih bisa tertekan lebih dalam lagi. Gerak rupiah hari ini berkisar Rp14.280-Rp14.334 per dolar AS.
Berdasarkan Yahoo Finance, tidak jauh berbeda mata uang rupiah di perdagangan valas pagi hari ini anjlok ke Rp14.315 per dolar AS.
Rupiah melemah 122 poin atau setara 0,86 persen.
Paket kebijakan ekonomi yang diumumkan tadi malam tidak mampu meningkatkan kepercayaan pasar karena rencana Pemerintah masih kurang spesifik. Sedangkan lima paket kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) lebih menekankan kepada stabilitas bukan mendorong pertumbuhan. (Luh)
Baca Juga:
Rupiah Pagi Ini Menguat Rp14.224 per Dollar AS
Rupiah Jeblok, Ditutup Melemah Rp14.280 per Dolar AS
Ketidakpastian Rencana Kenaikan Suku Bunga The Fed Picu Depresiasi Rupiah
Bagikan
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Pastikan Tidak Lagi Pangkas Dana Transfer ke Daerah pada Penyusunan RAPBN 2026

Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%

Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target

Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS

Pakar Nilai Indonsia Punya Prasyarat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat

Jokowi Pamer Ekonomi RI Tumbuh Di Atas 5 Persen Selama 7 Kuartal Beruntun
