Rumit, Pembuatan Sepeda Brompton Harus Melalui 9 Tahapan


Proses pembuatan sepeda Brompton rumit (Foto: us.brompton.com)
BELUM lama ini hangat diperbincangkan kasus penyeludupan sepeda Brompton di pesawat Garuda Indonesia jenis Airbus A330-900. Merek sepeda lipat asal Inggris yang diciptakan oleh Andrew Ritchie itu sekilas memang terlihat biasa saja.
Namun, rupanya proses pembuatan satu unit sepeda Brompton bisa dibilang cukup rumit. Setidaknya ada 9 tahapan dalam menciptakan sepeda Brompton, demikian menurut Chanel Youtube bromptonbicycle.
Baca juga:
Mengulas Sepeda Mewah Asal Inggris yang Ditunggangi Vanessa Angel
Ya, jadi pabrik Brompton yang berada di kawasan Greenford, London, Inggris memiliki 9 divisi yang terlibat dalam proses pembuatan sepeda. Setiap divisi memiliki pekerja profesional sesuai bidangnya.
Hal pertama yang dilakukan ialah proses desain rangka awal sepeda. Pada tahap ini, tim ahli desain Brompton menggunakan aplikasi 3D untuk membuat prototype awal sepeda, seperti bentuk frame. Proses tersebut menggunakan komputer canggih. Hasil desain akan diprint sebagai contoh untuk proses pembuatan selanjutnya.

Setelah desain rangka awal selesai, giliran divisi mematri yang bekerja. Bagian-bagian rangka sepeda seperti frame akan disambungkan dengan cara mematri, penyambungan dengan menggunakan logam pengisi atau logam patri.
Para pekerja di divisi ini tidak sembarangan. Soalnya, mereka harus mengikuti pelatihan selama 18 bulan terlebih dahulu sebelum melakukan pematrian. Tidak cuma pekerja pria, divisi mematri juga memiliki pekerja perempuan yang tak kalah andal dalam mematri.
Proses pembuatan kemudian dilanjutkan di divisi pembuatan engsel. Pembuatan engsel sepeda menggunakan sebuah alat dan mesin. Engsel tersebut kemudian dipanaskan pada suhu yang sudah ditentukan.
Ternyata proses mematri tidak dilakukan satu kali. Setelah pembuatan engsel, dilanjutkan dengan proses mematri engsel main frame dan front frame sepeda. Tapi proses mematri kali ini dilakukan oleh divisi lain, yang disebut divisi autobraze. Ya, kali ini proses mematri dilakukan menggunakan mesin.
Baca juga:
Kemudian, tim Quaility Control sudah siap memeriksa kualitas frame sepeda tersebut. Tim ini memastikan apakah frame tersebut sudah layak untuk diproduksi. Tim akan memastikan pula apakah pematrian sudah dilakukan dengan sempurna.

Barulah selanjutnya frame tersebut akan memasuki tahap pengecatan. Pekerja di divisi pengecatan juga mengecat frame menggunakan sebuah mesin. Menariknya, bahan pengecatan yang digunakan ramah lingkungan.
Proses perakitan pun dimulai. Divisi perakitan dibagi menjadi dua bagian, pre assembly dan line assembly. Divisi pre assembly akan merakit bagian-bagian sepeda seperti handgrip, handle bar, rim, hub set, hingga bagian-bagian kecil sepeda lainnya. Setiap harinya, setidaknya ada 5.000 bagian sepeda yang harus dirakit oleh tim pre assembly.
Sementara divisi line assembly akan merakit bagian-bagian sepeda tadi menjadi satu unit sepeda. Merakitnya juga tidak sembarangan, mengingat desain sepeda Brompton bisa dipesan sesuai keinginan pelanggan. Sehingga tim line assembly harus melakukan perakitan sesuai pesanan.
Terakhir, setiap unit sepeda yang sudah dirakit akan diberikan ke divisi pengemasan. Tim pengemasan akan mengemas sepeda dengan sangat hati-hati agar tidak ada bagian sepeda yang lecet. Sepeda Brompton pun sudah siap dikirim ke seluruh dunia.
Bagaimana sahabat Merah Putih, rumit kan proses pembuatan Brompton? Oh iya jangan salah lho, meskupun proses pembuatan Brompton rumit, konon katanya setiap jam bisa lahir 17 unit sepeda Brompton. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemprov DKI Jakarta akan Bangun Jalur Sepeda Tambahan Sepanjang 3,8 Km dengan Konsep Complete Street

Dishub DKI Targetkan Pemeliharaan Jalur Sepeda Usai Lampaui Target 2025

Dishub DKI Jakarta Bangun 3,8 Km Jalur Sepeda Baru Tahun Ini, Fokus pada Keamanan dan Kenyamanan Pesepeda

MRT Jakarta Bantu Pelanggan yang Kehilangan Sepeda Lapor ke Polsek Setiabudi

Viral Sepeda Rp 3,3 Juta Hilang Dicuri di Parkiran MRT Setiabudi, Polisi Cek TKP

Pilkada DKI Jakarta: Program Fasilitas Non Jalur bagi Pengguna Sepeda Komuter

Tim Balap Sepeda Indonesia Berpeluang Loloskan Atletnya ke Olimpiade Paris 2024

Fasilitas Penitipan Sepeda Perlu ada di Halte

DKI Tak Anggarkan Penambahan Jalur Sepeda pada 2024

Aston Martin Luncurkan Road Bike dengan Material Istimewa
