Ruas Tol Cipali Ambles, DPR Minta Pemerintah Investigasi
Tol Cipali Ambles. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kondisi ruas tol Cipali mengalami ambles atau longsor di KM 122 arah Jakarta. Longsor ini disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan di Jawa Barat sehingga membuat jalan retak sepanjang 40 meter.
Anggota Komisi V DPR Syahrul Aidi Maazat meminta agar Pemerintah dan pengelola segera melakukan investigasi penyebab dan membuat kajian agar kejadian serupa dapat diantisipasi dan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
"Kajian tersebut, termasuk dengan pengerjaan awal jalan tol tersebut yang terkesan terburu-buru alias kejar tayang," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/2).
Baca Juga:
Longsor di Kebumen, 3 Orang Diduga Tertibun
Ia mengharap, jalan dapat segera diperbaiki agar tidak menghambat pergerakan arus logistik yang sangat penting, terutama pada masa pandemi saat ini.
"Kejadian ini menyebabkan terjadinya kemacetan dan terhambatnya arus logistik karena saat ini jalan Tol Cipali hanya dapat digunakan satu jalur," kata Syahrul.
Syahrul mengemukakan amblesnya jalan tol Cipali diperkirakan akibat curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut sehingga seharusnya pengelola jalan tol sudah dapat mengantisipasi dari info tersebut.
Ia mengingatkan, sebagian jalur Pantura juga putus karena banjir, serta mengakibatkan pula jalur kereta juga terputus di Semarang. Hal itu, berdampak meningkatnya biaya logistik dan lamanya pengiriman, karena jalur yang masih mungkin dilewati adalah jalur selatan yang lebih jauh.
"Serangkaian kejadian ini dikhawatirkan akan memutus rantai pasok logistik ke Jakarta. Tindakan cepat dan tepat dibutuhkan oleh pemerintah dan pengelola saat ini," kata Syahrul Aidi.
Terkait amblesnya jalan tol Cipali tersebut, Kementerian PUPR saat ini melakukan penanganan amblesnya jalan di ruas Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta.
“Kami tengah melakukan sejumlah upaya untuk penanganan longsoran tersebut, di antaranya pemasangan sheet pile di sisi median untuk untuk proteksi lajur A (dari arah Jakarta menuju arah Semarang) dan juga untuk proteksi potensi gerakan di lokasi sliding," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian.
Menurut Hedy, untuk mengurangi beban lalu lintas, juga akan dibangun 2 lajur sementara di median (detour) sepanjang 200 meter dari KM 122+300 hingga KM 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari.
Bersamaan dengan pembangunan lajur sementara, Kementerian PUPR meminta untuk dibuat akses (sodetan) sementara untuk menuju contraflow jalur A dalam waktu 3 hari. Sodetan ini ditargetkan akan selesai pada Jumat (12/2).
Sementara untuk penanganan permanen lebih lanjut, lokasi jalan yang ambles akan ditutup selama 1,5 bulan untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan bore pile untuk menahan longsor.
"BUJT sudah menunjuk konsultan dan kontraktor. Mereka sedang menyiapkan mobile office atau kontainer dan ini mulai persiapan detour dan mobilisasi alat serta sheet pile," katanya. (Pon)
Baca Juga:
Pintu Air Pasar Ikan Jakarta Utara Berstatus Siaga II
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bukan Cuma Kemenhut, Bencana Sumatra Dinilai Jadi 'Kesalahan Besar' Kementerian Lain
Kabupaten Agam dan Pesisir Selatan Sumbar Belum Dialiri Listrik, Kapolda: Akses Jalan Terputus dan Potensi Bencana Susulan
Pemulihan Infrastruktur Aceh, Prabowo Cek Langsung Pemasangan Jembatan Bailey
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Aceh, Bongkar Taktik Penanganan Banjir Terkini
Prabowo Kembali Landing di Tanah Rencong, Pastikan Bantuan Logistik Tepat Sasaran
Polda Riau Kirim Cool Storage Premium Demi Lancarnya Proses DVI di Lubuk Pasung
Ditemukan 47 Jenazah Baru, Data Teranyar Korban Tewas Bencana Aceh-Sumatera 914 Orang
Tim Trauma Healing Turun ke Lokasi Bencana, Beri Dukungan Psikososial bagi Korban Banjir dan Longsor di Langsa
100 Musisi Bersatu Gelar Konser Amal Heal Sumatra untuk Korban Bencana Aceh, Sumbar, dan Sumut