Riot Games Donasikan Hasil Penjualan untuk Ukraina
Sudah menyumbang milyaran untuk korban Ukraina dan masih berlanjut. (Foto: Riot Games)
BERBAGAI pihak berempati terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Setelah industri gaming kelas atas, kali ini Riot Games juga ikut berpartisipasi dalam membantu korban konflik perang di Ukraina. Developer tersebut mengatakan sebagian transaksi dalam gamenya yang telah terkumpul sejumlah Rp 14,4 miliar akan disumbangkan ke sebagian lembaga di Ukraina.
Mengutip dari laman Dot Esports, sumbangan yang telah dikumpul Riot Games akan disebar ke beberapa organisasi nonprofit yang ditujukan kepada korban di Ukraina. Di antaranya International Medical Corps, Doctors Without Borders, dan Polish Red Cross.
Baca Juga:
Seluruh dana yang dihasilkan oleh Riot Games tersebut dikumpulkan melalui transaksi battle pass pada game Valorant, League of Legends, Wild Rift, Teamfight Tactics, dan Legends of Runeterra dari 5 Maret dan akan terus berlanjut hingga 12 Maret 2022.
Selain itu, Riot Games juga akan mengambil keseluruhan pendapatan dari satu tema skin ke korban Ukraina, yakni tema 'Bees!' yang berisikan Heimerstinger, Bee'Maw, Beezahar, Nunu & Beelump, Orbeeana, Beekeper Singed, Beemo, Yuubee, dan BZZZiggs.
Riot Games sudah sejak dulu membuat tema skin yang hasilnya digunakan untuk didonasikan. Salah satunya skin Jaximus yang ditujukan ke lembaga pejuang kanker, serta skin Elderwood Ornn dan Dawnbringer Karma untuk seluruh lembaga mitra dari Riot Games Social Impact Fund.
Baca Juga:
Invasi Ukraina yang dilakukan oleh Rusia memang membuat sebagian industri game dan esports terpengaruh. Terlebih absennya tim esports Rusia dan sebagian pada regional Commonwealth of Independent States (CIS) akan berpotensi absen pada kompetisi regional hingga kelas dunia bila perang tersebut tetap berlanjut.
Sebagian tim esports pada regional tersebut juga menjadi sorotan besar pada ranah esports Riot Games seperti Valorant Champions dan League of Legends World Championship. Di antaranya tim esports FunPlus Phoenix yang sempat memenangkan turnamen kelas dunia, serta Natus Vincere, Gambit Esports, dan Virtus.Pro yang atletnya menjadi panutan banyak penonton esports Riot Games pada dekade lalu.
Banyak proyek yang telah Riot Games realisasikan pada tahun kedua dekade ini. Seperti hadirnya game terbaru Valorant dan Legends of Runeterra, serta mengadopsi sebagian developer indie untuk ikut serta menggarap game di Riot Games dengan divisi terbarunya, Riot Forge. Selain itu, proyek untuk game fighting dan MMORPG juga sudah mulai penggarapan dan akan diumumkan di beberapa bulan mendatang. (dnz)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene