Ribuan Guru Swasta Tuntut Persamaan Hak di Istana Negara


Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) yang merupakan wadah aspirasi guru-guru swasta, menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu (25/11). (Foto: Fachruddin Chalik)
MerahPutih Peristiwa - Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) yang merupakan wadah aspirasi guru-guru swasta, menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu (25/11). Para guru menuntut persamaan hak kepada pemerintah agar diangkat status menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Pada saat Indonesia masih dikuasi pemerintahan kolonial Belanda dan pendudukan Jepang. Sekolah-sekolah swasta dibangun oleh kekuatan bangsa sendiri. Dengan tekad memerdekakan bangsa Indonesia agar terbebas dari belenggu penjajah dengan menanamkan nilai-nilai kejuangan dan nasionalisme kepada murid-muridnya, dari sekolah-sekolah swasta itu juga lahirlah tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan," ujar Nur Hasanah, salah seorang guru yang sengaja datang dari Pringsewu, Lampung.
Lebih lanjut Nur mengungkapkan, seiring dengan perjalanan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI), berdiri dengan megah sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah dengan Instruksi Presiden (Inpres) yang dikeluarkan pada tahun 1970-an. Pemerintah membangun Sekolah-sekolah Dasar (SD) Inpres untuk mempercepat proses pemberantasan buta huruf dan pemenuhan hak masyarakat atas pendidikan.
"Dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, kami meminta kepada Presiden Jokowi agar menetapkan guru-guru sekolah swasta yang sudah bersertifikat pendidik atau lulus sertifikasi, sebagai honorer Kategori 3 atau K-3, yaitu guru-guru sekolah swasta yang sudah menerima tambahan penghasilan atau tujangan dari dana APBN dalam bentuk tunjangan profesi, untuk diakomodir menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)," ujar Ketua Umum PB PGSI Muhammad Fatah, dalam orasinya.
Aksi massa ini diikuti oleh perwakilan guru-guru yang tergabung dalam PGSI, di antaranya dari Jawa Timur, Jawa tengah, Jawa barat, Banten, DKI, Lampung.
"Ini juga dalam rangka memperingati hari guru yang jatuh pada hari ini, agar kami mendapat perlakuan sama dan diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN," ujar Mahdi, seorang guru yang datang dari Lampung. (aka)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Situasi Indonesia Sudah Kondusif Pasca Demo, Istana: Kuncinya adalah Kebersamaan

Perayaan HUT ke-80 RI di Monas dan Istana Merdeka: Ini Jadwal Lengkapnya

Anggota DPR Harap 3 Presiden sebelum Prabowo Hadiri HUT ke-80 RI di Istana Negara

8 Pintu Masuk Khusus Disiapkan di Istana Merdeka untuk Peserta Upacara HUT RI, Panitia Beri Peringatan Keras Agar Tidak Tersesat

Presiden Prabowo: Dunia Penuh Konflik, Indonesia Harus Realistis dan Bersatu

Kembali Dibuka! Begini Syarat dan Cara Daftar Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka

Prabowo Sebut Cadangan Pangan Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah

Pacu Jalur akan Meriahkan Perayaan HUT ke-80 RI di Istana

Istana Jelaskan Alasan Upacara HUT ke-80 RI Tidak Digelar di IKN

Bendera Merah Putih Biru Meriahkan Halaman Istana Negara, Sambutan Hangat Prabowo untuk Macron di Indonesia
