Riangnya saat Dengar Bunyi Mainan Otok-Otok


Permainan Otok-Otok masih populer di Yogyakarta (Foto: MP/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Anak-anak zaman dahulu pasti mengenal permainan yang dirangkai dari kayu sedemikian rupa agar menghasilkan bunyi "tok..tok..tok." Saat main menghasilkan bunyi itulah, biasanya anak-anak merasa riang.
Di Yogyakarta, nama permainan seperti ini disebut otok-otok. Ada pula yang menyebutnya klotokan.
Salah satu bentuk otok-otok yang populer ialah bentuk bulan diserta gagang pendek. Di bagian bulatan tersebut terdapat anak kayu. Cara kerjanya tak ubahnya miniatur bedug. Cara memainkannya cukup diputar pada gagang, sehingga anak kayu berupa pentungan super mini tadi memukul kayu yang bulat. Akhirnya muncullah bunyi tok..tok...tok...
Selain bentuk ini, ada pula bentuk lainnya. Gagangnya panjang. Sementara sekitaran pusat bunyi dipasangi roda. Cara memainkannya agak berbeda dengan bentuk yang pertama. Bentuk ini dimainkan dengan cara mendorong, tak ubahnya memainkan mobil-mobilan. Dari sanalah, saat didorong, muncul bunyi tok...tok...tok...
Otok-otok kemudian dimodifikasi. Salah satu modifikasi yang terkenal ialah berupa kapal. Otok-otok kapal laut ini tersebar ke berbagai daerah. Bahkan, otok-otok kapal ada yang menggunakan baterai sebagai tenaganya. Hanya diletakkan di atas air, otok-otok kapal berjalan dengan sendirinya serta menghasilkan bunyi tok...tok...tok... (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
