Revitalisasi Trotoar Cikini-Kramat Habiskan Rp75 M, Intip Hasilnya!

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga DKI tengah melakukan pengerjaan revitalisasi trotoar di Jalan Cikini dan Jalan Kramat, Jakarta Pusat.

Pantauan MerahPutih.com para pekerja proyek renovasi trotoar tersebut sudah melaksanakan pembongkaran aspal lama di sepanjang Jalan Cikini Raya. Pengerjaan sendiri di mulai dari Jalan Cikini Raya tepat di depan Pos Indonesia Cikini.

Hingga Selasa (18/6) revitalisasi trotoar sudah sampai di depan Gedung Arva, Cikini, Jakarta Pusat. Bahkan tepatnya di depan Taman Ismail Marzuki arah Jalan Diponegoro, sudah dilakukan.

BACA JUGA: Sudah Sepekan Uji Publik, PT LRT Belum Lakukan Evaluasi

Pengerjaan revitalisasi trotoar dimulai dari pembongkar aspal lama untuk dibuat baru dengan menggunakan alat bor jalan atau vibratory truss screed. Bahkan menggunakan alat berat. Setelah dibor, serpihan beton tersebut lalu diangkat dengan cangkul.

Saat pembongkaran aspal para pekerja dibantu oleh penghalang jalan dengan beton, dan sejumlah tiang bambu yang ditancapkan dipot ember berisi semen berwarna orange. Di jalan tersebut juga telah diberi garis dengan kapur sebagai tanda untuk pelebaran.

Imbas dari pembenahan trotoar itu menyebabkan tersendatnya kendaraan dari arah Jalan Menteng Raya ke arah Stasiun Cikini.

Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugraha mengatakan, Pemprov DKI menganggarkan sebesar Rp 75 miliar untuk menata trotoar di kawasan Cikini dan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Panjang trotoar yang akan direnovasi mencapai 10 kilometer.

Trotoar yang dibenahi yakni Jalan Cikini Raya-Pramuka dan Kramat Raya-Salemba. "Anggaranya Rp 75 miliar," ujar Hari.

Hari menuturkan, revitalisasi trotoar tersebut ditargetkan akan rampung pada Desember 2019 mendatang. Perbaikan sendiri dimulai bulan Juni 2019 ini.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Desakan KLB Demokrat untuk Goyang Kepemimpinan SBY

Lebih lanjut, Hari mengungkapkan, bahwa konsep yang dipakai renovasi trotoar Jalan Cikini Raya-Kramat Raya sama seperti penataan Sudirman-Thamrin.

"Iya seperti Sudirman-Thamrin yang sudah ada," tutupnya (Asp)