Rayakan Kebebasan, Gypsy Rose Rilis Serial Dokumenter dan E-book


Blanchard mengungkapkan masa lalunya dalam bukunya. (Instagram@gypsyrose_a_blanchard)
KELUAR dari penjara, Gypsy Rose Blanchard akan tampil di televisi untuk wawancara besar pertamanya setelah lebih dari lima tahun lamanya.
Blanchard akan membagikan sisi dirinya terkait kondisi Munchausen syndrome by proxy yang mendorongnya merencanakan pembunuhan ibunya dalam serial dokumenter mendatang, The Prison Confessions of Gypsy Rose Blanchard.
Baca Juga:
“Serial dokumenter ini untuk mengungkap bagian tersembunyi dalam hidup saya yang belum pernah terungkap sampai sekarang,” kata Gypsy Rose dalam sulih suara.
Blanchard, yang kini berusia 32 tahun, dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Chillicothe di Missouri dengan pembebasan bersyarat pada hari Kamis (28/12/23) setelah menjalani 85 persen dari hukuman 10 tahun penjaranya.
Dia mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua karena menikam ibunya, Clauddine “Dee Dee” Blanchard pada bulan Juni 2015. Gypsy Rose berkonspirasi dengan pacarnya saat itu, Nicholas Godejohn, untuk membunuh ibunya setelah bertahun-tahun menderita apa yang dia sebut sebagai “pelecehan anak tanpa henti” di trailer docuseries baru tersebut.
Berbagai ahli telah menyimpulkan bahwa Dee Dee kemungkinan besar menderita sindrom Munchausen. Yaitu kelainan mental di mana seorang pengasuh ingin membuat seseorang sakit atau memberikan ilusi bahwa ia sedang sakit agar mendapat perhatian.
Sejak Gypsy Rose masih bayi, Dee Dee membuat para dokter percaya bahwa putrinya menderita serangkaian penyakit palsu seperti asma, leukemia, dan distrofi otot, yang mengakibatkan dia harus menjalani operasi dan perawatan yang tidak perlu.
Kasus ini sebelumnya disorot dalam film dokumenter HBO tahun 2017 Mommy Dead and Dearest dan menjadi dasar serial terbatas yang didramatisasi pada tahun 2019, The Act.
Baca Juga:

Dalam siaran persnya, Lifetime mengatakan proyek enam jam itu akan menampilkan akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Blanchard, termasuk pada malam sidang pembebasan bersyaratnya.
Menurut Lifetime, Blanchard dalam serial ini juga akan membahas “perjalanan emosionalnya saat dipaksa untuk tetap menjadi anak-anak, ditawan oleh ibunya sendiri, dan pilihan tak terduga yang dia buat untuk bertahan hidup.”
Melissa Moore selaku produser eksekutif serial tersebut mendokumentasikan kehidupan Blanchard di penjara sejak tahun 2017.
“Saya menyaksikan dia berubah menjadi seorang wanita yang memikul tanggung jawab atas masa lalunya dan sekarang memiliki keberanian untuk menghadapi dunia bebas baru yang tidak diketahui untuk pertama kalinya,” kata Moore dalam rilisnya.
Tak sampai di situ, Blanchard sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk merilis buku tentang pengalamannya untuk membantu korban pelecehan anak lainnya.
Blanchard mengatakan dia telah menyelesaikan beberapa kursus pengembangan diri selama masa penahanannya dan ingin menggunakan keterampilan tersebut untuk membantu orang lain. “Ini akan menjadi tujuan hidup saya yang tidak pernah berakhir,” katanya pada tahun 2021. (dis)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'
