‘Raya and the Last Dragon’ Libatkan Seniman Indonesia


Menceritakan tentang kebudayaan di Asia Tenggara. (Foto: AT&T)
INDONESIA patut berbangga karena film terbaru Disney, Raya and the Last Dragon, ternyata melibatkan sejumlah seniman dan talenta asal Indonesia dalam produksinya. Seperti yang diketahui, film animasi ini terinspirasi dari beberapa mitos budaya yang ada di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Adalah sosok Griselda Sastrawinata yang terlibat dalam pembuatan film ini sebagai visual development artist bersama Luis Logam sebagai story artist. Tak hanya itu, beberapa tokoh pegiat budaya juga terlibat, seperti Dewa Brata dan Emiko Susilo. Mengutip ANTARA, keduanya menjadi tim konsultan khususnya terkait dengan kebudayaan Indonesia, tari dan upacara adat, hingga musik gamelan.
Menurut produser Raya and the Last Dragon, Osnat Shurer, petualangan Raya dan teman-temannya bisa menyuguhkan perpaduan unik antara kekayaan budaya, alam, adat, dan nilai-nilai kehidupan ke para penonton.
Baca juga:
Trailer ‘Raya and the Last Dragon’ Rilis, Siap Tayang Maret 2021

“Semangat persatuan demi kebaikan, terlepas dari perbedaan, merupakan prioritas kita bersama saat ini. Kami harap, film ini dapat benar-benar memperlihatkan pentingnya nilai gotong-royong, kebersamaan, dan saling percaya,” tutur Shurer.
Keragaman budaya dalam film animasi ini terlihat dari motif, warna, arsitektur, makanan, hingga kebiasaan dan adat istiadat yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Rasa percaya satu sama lain dan gotong royong menjadi poin penting dari film ini.
“Kami ingin memastikan bahwa ketika penonton menyaksikan film ini, mereka dapat turut merasakan kekayaan alam dan budaya Asia Tenggara yang indah,” kata sutradara Carlos Lopez Estrada.
Baca juga:
Raya and the Last Dragon, Cerminkan Mitos Budaya Asia Tenggara Lewat Animasi

“Meskipun Kumandra adalah dunia fantasi yang fiktif, kami merancang Kumandra agar tetap dinamis dan menggambarkan kehidupan sehari-hari yang begitu dekat dengan masyarakat di Asia Tenggara.
Untuk melengkapi elemen-elemen budaya, para kru melakukan perjalanan ke seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Laos, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Singapura. Sejumlah ahli juga memberikan wawasan terkait budaya mereka, terdiri dari antropolog, arsitek, linguis, penari, dan pemain musik tradisional.
Raya and the Last Dragon dibintangi oleh Kelly Marie Tan sebagai pengisi suara Raya dan Awkwafina sebagai Sisu. Film ini akan tayang 3 Maret 2021 di seluruh bioskop di Indonesia. (and)
Baca juga:
Bangga, Anggun Ikut Jadi Pengisi Suara di ‘Raya and the Last Dragon’
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'

Sutradara ‘KPop Demon Hunters’ Spill Kemungkinan Sekuel, Nasib Jinu yang belum Jelas Bisa Jadi Kisah Berikutnya
