Menyigi Otentikasi Sketsa Lewat Pameran [Re]kreasi Garis

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Rabu, 05 September 2018
Menyigi Otentikasi Sketsa Lewat Pameran [Re]kreasi Garis

Acara pameran [Re]kreasi Garis di Galeri Nasional Indonesia. (MP/Zaimul Haq)

Ukuran:
14
Audio:

SEORANG bocah tampak sedang duduk merenung bersandar di sebatang pohon. Mukanya lusuh. Pakaiannya rombeng. Rambutnya berombak diterpa angin. Sekilas ia tampak merintih menanggung derita.

Bocah itu tak nyata hidup. Ia hanya coretan-coretan sketsa hasil karya Henk Ngatung yang terpajang di halaman awal pameran 'Sketsa [Re]kreasi Garis' yang diselenggarakan Galeri Nasional Indonesia.

"Karya seni sketsa Henk yang diberi judul 'melamun' ini terinapirasi dari Ono Saseo. Seorang yang bisa dikatakan peletak batu pertama dunia Sketsa," terang Bambang Bujono, salah satu kurator pameran.

Foto karya sketsa Henk Ngatung berjudul 'Melamun'. (Foto/Zaimul Haq)
Foto karya sketsa Henk Ngatung berjudul 'Melamun'. (MP/Zaimul Haq)

Selain karya Henk, banyak sketsa karya para maestro sketchers yang mendampinginnya. Seperti, Srihadi Soedarsono, Tedja Suminar, serta sketsa yang dikoleksi Galeri Nasional Indonesia S.Sudjojono, Oesman Effendi, Henk Ngantung, dan lain-lain.

Termasuk juga ratusan karya sketchers se-Indonesia lewat open call di media sosial Instagram dan Facebook melaui mekanisme hashtag #KamiSketsaGalNas dan #rekreasigaris. "Sebanyak 446 karya hasil kurasi, terpilihlah 234 sketsa dari 138 peserta dipamerkan," jelas Bambang.

Penampilan karya open call lewat media sosial bukan tanpa alasan. Fenomena media sosial menjadi alasan kuat untuk menampilkan karya melaui hashtag. Media sosial menjadi tempat yang subur penyebaran karya sketsa.

"Selain itu, lewat open call ini kita juga ikut mewarnai media sosial dengan postingan yang indah dan bermanfaat," kata salah satu kurator lainnya, Teguh Margono senja kala di ruangan pameran.

Teguh tak menampik bahwa karya sketsa yang sudah berkembang di Indonesia muncul dari sketsa urban yang dikerjakan oleh warga. "Karena di zaman sekarang sketsa bukan hanya milik seorang seniman saja. Masyarakat umum pun juga boleh memiliki sketsa," jelas Teguh.

Mengenai kualifikasi karya yang akan ditampilkan dalam pameran ini, Teguh mengatakan bahwa karya yang bersentuhan dengan garis dengan objek beragam seperti gedung, lansekap, aktivitas, dan figur atau potret. (Zai)

Baca Juga: Aroma Kematian dalam Pameran Titik Temu Proyek SKS

#Pameran #Pameran Seni #KamiSketsa
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Fun
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
ARTSUBS 2025 resmi dibuka mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
Indonesia
PT KAI Gelontorkan Rp 3,05 Miliar Buat UMKM, Termasuk Pameran Internasional
Komitmen terhadap UMKM bukan semata program tanggung jawab sosial, melainkan bagian dari strategi korporasi dalam memperkuat ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
PT KAI Gelontorkan Rp 3,05 Miliar Buat UMKM, Termasuk Pameran Internasional
Lifestyle
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lewat observasi nan jeli, dan diselingi humor, Emte membawa pembaca ke ‘dunia kesendirian’ yang nyatanya tidaklah membuat merasa kesepian.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Fun
Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Pameran 'Joy in Color' Gadis Dharsono berlangsung dari 11 hingga 26 Juli 2025 di ruang galeri IFI Wijaya, Jakarta Selatan.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 13 Juli 2025
Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Fun
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta akan kembali menyapa publik dengan tema 'Restoration' pada 7–10 Agustus 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 10 Juli 2025
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'
Lifestyle
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Mempersembahkan karya-karya yang mempertemukan seniman asal Bali dan Tiongkok dalam sebuah percakapan visual lintas budaya.
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Bagikan