Headline

Raja Salman Tolak Pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 17 April 2018
Raja Salman Tolak Pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem

Raja Salman memberikan Collar of Abdulaziz Al Saud Medal kepada Trump di Royal Court di Riyadh, Sabtu (20/5). (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Raja Salman bin Abdulaziz menegaskan kembali bahwa nasib Palestina adalah perjuangan utama negara-negara di kawasan Teluk, sampai rakyat Palestina mendapatkan semua haknya, terutama pendirian negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Surat kabar Saudi Gazette melaporkan Raja Salman menyampaikan hal tersebut dalam konferensi Arab Summit di Dhahran, Arab Saudi pada Minggu (15/4).

Dalam pidato pembukaan konferensi, Raja Salman menolak keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan kantor kedutaan mereka di Israel ke Yerusalem.

"Kami menegaskan kembali penolakan atas keputusan pemerintah Amerika Serikat terkait Yerusalem," kata Raja Arab Saudi itu.

Raja Salman mendukung Palestina sebagaimana telah dituangkan dalam perjanjian internasional atas wilayah Yerusalem.

"Kami mematuhi konsensus internasional yang menolak keputusan itu. Kami menegaskan sikap bahwa Yerusalem Timur adalah bagian dari wilayah Palestina," kata Raja Salman.

Di sisi lain Raja Arab Saudi sebagaimana dilansir Antara dari Reuters juga mengencam Iran karena telah melakukan intervensi atas masalah regional.

Raja Salman dan Menteri AS
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud bertemu dengan Menteri Energi Amerika Serikat Rick Perry di Riyadh, Arab Saudi.(ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

"Kami mengecam aksi terorisme dari Iran di kawasan Arab dan menolak intervensi negara itu terhadap urusan negara-negara Arab. Kami menyambut baik pernyataan dari Dewan Keamanan PBB yang mengecam keras penembakan rudal bikinan Iran oleh kelompok teroris Houthi dengan sasaran kota-kota di Arab Saudi," kata Salman.

Salman berjanji akan mendukung penuh semua upaya untuk mencapai solusi politik atas krisis yang terjadi di Yaman sesuai dengan inisiatif negara-negara Teluk, dan juga keputusan dialog nasional konprehensif, serta Resolusi Dewan Keamanan 2016.

"Kami menganggap bahwa kelompok milisi teroris Houthi, yang mendapat dukungan Iran, bertanggung jawab atas terus berlanjutnya krisis di Yaman dan juga penderitaan warga yang terdampak konflik di negara itu," kata dia.

Namun di sisi lain dia juga meminta komunitas internasional untuk berupaya memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusian di semua wilayah Yaman.

Sang raja mengatakan bahwa hal paling membahayakan yang dihadapi dunia saat ini adalah terorisme, yang sering bersinggungan dengan ekstrimisme dan sektarianisme untuk memunculkan konflik internal di antara negara-negara Arab.

"Kami mengusulkan sebuah insiatif untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi negara-negara Arab dengan menekankan pentingnya pembangunan Liga Arab dan sistemnya. Kami menyambut baik konsensus terkait pembentukan Konferensi Puncak Kebudayaan Arab, dan berharap bisa berkontribusi terhadap kemajuan kebudayaan Arab-Islam," kata Salman.

Raja Yordania Abdullah, yang mengepalai pertemuan puncak Arab sebelumnya, menyampaikan terimakasih kepada Raja Salman atas sambutan baiknya.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengatakan milisi Houthi di Yaman yang didukung Iran merupakan ancaman nyata. Pasalnya, tiga dari 119 misil ditembakan pemberontak Houthi ke Mekah, kota tersuci umat Islam.

Raja Salman dan Pangeran MBS
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz bersama Putra Mahkota Mohammed bin Salman. (Twitter/hrhpsauds)

"Realitas ini kembali menunjukkan kepada dunia bahaya perilaku Iran di kawasan, pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum internasional dan pengabaian atas nilai-nilai, etika, dan bertetangga baik," katanya dalam pidatonya selaku Ketua KTT ke-29 Liga Arab yang berlangsung di Dahran.

Pemimpin Arab Saudi yang menyandang gelar pelayan dua tempat suci umat Islam dunia ini menyambut baik pernyataan PBB yang mengutuk keras serangan misil milisi Houthi ke sejumlah kota di Arab Saudi tersebut.

Arab Saudi, lanjutnya, meyakini milisi Houthi yang didukung Iran bertanggung jawab penuh atas munculnya dan berlanjutnya krisis Yaman dan penderitaan kemanusiaan di negeri itu.

Karenanya, Arab Saudi meminta PBB bersikap tegas atas perilaku Iran ini. Dalam bagian lain pidatonya, Raja Salman juga menyinggung tentang krisis Libya serta ancaman terorisme yang dipandangnya sebagai tantangan paling serius dunia saat ini.

"Terorisme itu berdampingan dengan ekstremisme dan sektarianisme untuk memicu konflik dalam negeri di banyak negara Arab," katanya dalam pidatonya di depan para pemimpin dan delegasi negara-negara anggota Liga Arab yang hadir.

Terhadap kondisi ini, Arab Saudi kembali mengutuk keras aksi-aksi terorisme yang dilakukan Iran di kawasan Arab dan menolak campur tangan Teheran dalam urusan dalam negeri negara-negara Arab, katanya dalam pidatonya yang disiarkan SPA, kantor berita resmi Arab Saudi.

"Kami mengutuk upaya-upaya permusuhan Iran yang dimaksudkan untuk menggoyang stabilitas keamanan dan menyebarkan hasutan bermuatan SARA yang berpotensi mengancam keamanan nasional dan pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum internasional," katanya.

King Salman of Saudi Arabia
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. (Foto: theeventchronicle.com)

Raja Salman menegaskan komitmen Arab Saudi terhadap kesatuan, kedaulatan, kemerdekaan, keamanan dan keutuhan wilayah Yaman.

"Kami juga mendukung semua upaya yang dimaksudkan untuk mencapai solusi politik atas krisis Yaman berdasarkan inisiatif Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan mekanisme eksekutifnya, hasil Konferensi Dialog Nasional Menyeluruh Yaman dan Resolusi Dewan Keamanan PBB No.2216," katanya.

Sementara itu, dalam pidatonya, Raja Jordania Abdullah II bin Al-Hussain menjelaskan tentang berbagai upaya yang telah dia lakukan selama setahun dirinya menjadi ketua KTT ke-28 Liga Arab.

Di antara masalah yang mendapat penekanan Raja Abdullah II dalam pidatonya itu adalah pentingnya penegakan hak-hak bangsa Palestina, Arab, Muslim, dan Kristen atas Yerusalem sebagai pra-syarat penting bagi terciptanya keamanan di kawasan.

Pemenuhan atas hak-hak tersebut akan membantu membuka jalan bagi terwujudnya solusi menyeluruh yang menjamin berdirinya negara Palestina merdeka berdasarkan kondisi 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina merdeka.

Solusi komprehensif atas masalah Palestina itu juga didasarkan pada solusi dua negara dan Inisiatif Damai Arab.(*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Ayatollah Ali Khamenei Kecam Keras Serangan Sekutu Terhadap Suriah

#Raja Salman #Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud #Arab Saudi #Yerusalem #Konflik Palestina
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
2 perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) yang ditunjuk yakni Rakeen Mashariq Al Mutayizah Company for Pilgrim Service dan Albait Guest.
Frengky Aruan - Sabtu, 01 November 2025
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Israel kini melanggar gencatan senjata di Gaza, Palestina. DPR pun meminta pemerintah Indonesia lantang bersuara.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Olahraga
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
Raphinha mengaku, bahwa ia sempat tergoda dengan tawaran Arab Saudi. Namun, ia memilih bertahan di Barcelona.
Soffi Amira - Rabu, 15 Oktober 2025
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Presiden Prabowo Sudah Bilang Siap! Gaza Tunggu Kedatangan Pasukan Garuda
Instruksi untuk menyiapkan pasukan perdamaian ini telah disampaikan Presiden Prabowo kepada TNI
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Presiden Prabowo Sudah Bilang Siap! Gaza Tunggu Kedatangan Pasukan Garuda
Indonesia
Prabowo Subianto Tegaskan Gencatan Senjata KTT Gaza Awal Perdamaian Menyeluruh di Palestina
Prabowo menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah komitmen moral dan politik yang sudah mengakar dalam jati diri bangsa Indonesia
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Prabowo Subianto Tegaskan Gencatan Senjata KTT Gaza Awal Perdamaian Menyeluruh di Palestina
Olahraga
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Bruno Fernandes angkat bicara soal kemungkinan pindah ke Arab Saudi. Ia menegaskan, bahwa sudah bahagia di Manchester United.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Dunia
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza
Gencatan senjata kini sudah berlaku. Ribuan pengungsi Palestina pun sudah kembali pulang ke Gaza.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza
Olahraga
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab
Kluivert menyebut gol balasan pertama Arab Saudi menjadi titik balik yang mengubah jalannya pertandingan.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab
Olahraga
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB
Kickoff Timnas Indonesia vs Arab Saudi dimulai Kamis pukul 00.15 WIB.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB
Bagikan