Rais Syuriah PBNU: Mengangkat Pemimpin Itu Wajib
Media Gathering "Imbauan Pilkada DKI yang Damai" di Hotel Grand Cemara, Jakarta, Kamis (13/10. (Foto: MerahPutih/John Abimanyu)
Rais Syuriah PBNU KH Ahmad Ishomuddin mengatakan bahwa Indonesia merupakan wadah segala macam perbedaan. Indonesia adalah keluarga besar yang kedamaiannya harus dipelihara dan dijaga untuk selamanya.
"Saya mengimbau bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga semua keutuhan. Di negara kita, harus ada pemimpin, karena tanpa pemimpin yang disepakati, maka akan ada kekacauan. Maka dalam perspektif Islam, mengangkat pemimpin itu wajib," kata Ahmad saat menghadiri Media Gathering Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).
Ahmad menjelaskan, politik terkadang lepas dari kesepakatan, aturan-aturan, dan etika-etika. Sehingga, hak orang lain menjadi tergamggu. Di sinilah harmoni terganggu.
"Kita semua wajib mengamalkan konstitusi kita ini. Sehingga, tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi orang lain yang berbeda agama. Persaingan politik kadang dilakukan dengan cara tidak sehat. Ini menunjukkan demokrasi kita belum matang," jelasnya.
Sementara dalam pilkada, sambungnya, selalu saja ada upaya agar calon yang menjadi rival terganjal atau tidak maju. Caranya bermacam-macam, bahkan dengan mencari kesalahan rival politknya. "Ada yang karena alasan agama, ada yang mungkin lain," tandasnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
PBNU Kecam Tindakan Pendakwah yang Dianggap Lecehkan Anak, Tegaskan Dakwah Harusnya Tumbuhkan Nilai Kemanusiaan bukan Menistakan
Dukung Gagasan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, PBNU Soroti Jasa Besar dalam Pembangunan Ekonomi
PBNU Sebut Insiden Al-Khoziny Sidoarjo 'Puncak Gunung Es' Masalah Infrastruktur Pesantren
KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi