Putri Gusdur Ingatkan Sejarah Konflik SARA yang Mematikan

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 05 Februari 2018
Putri Gusdur Ingatkan Sejarah Konflik SARA yang Mematikan

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid. (Foto Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengingatkan, elit dan aktor politik untuk berkampanye santun saat mensosialisasikan kandidat Paslon di Pilkada Serentak 2018.

Jangan sampai dikarenakan kepentingan sesaat negara dan bangsa mengalami konflik berkepanjangan.

Menurut Putri Sulung Gusdur ini, indikasi-indikasi yang mengarah ke sana sudah sangat terlihat dengan maraknya penyebaran ujaran kebencian.

"Adanya konflik di masyarakat karena ada upaya untuk menyebar ujaran kebencian di masyarakat, ada kelompok yang sengaja menyebar narasi ujaran kebencian," ujar Yenny di kantor Wahid Institute, Senin (5/2).

Dia menilai, sulit membayangkan dampak negatif penyebaran ujaran kebencian dan isu SARA bagi bangsa Indonesia. Sebab, sejarah Indonesia mencatat konflik SARA di Indonesia berdampak mematikan.

"Itu kalau terjadi di Indonesia dampaknya masif dan mematikan sehingga harus dihindari," kata dia.

Karenanya, perlu kesadaran bagi pelaku politik dan aktor utama di masyarakat untuk mementingkan kepentingan bangsa.

"Harus ada kesadaran bagi pelaku politik, aktor utama di masyarakat, untuk selalu mementingkan kepentingan bangsa, negara dan masyarakat bukan kepentingan sesaat," tandasnya. (Fdi)

#Konflik SARA
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Jakarta Tempati Urutan Pertama Daerah Rawan Politisasi SARA di Pemilu 2024
DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi pertama yang berpotensi memiliki kerawanan tinggi politisasi SARA.
Zulfikar Sy - Rabu, 11 Oktober 2023
Jakarta Tempati Urutan Pertama Daerah Rawan Politisasi SARA di Pemilu 2024
Bagikan