Pulau Peucang, Surganya Pecinta Snorkeling di Banten

MerahPutih Wisata - Pulau Peucang merupakan pulau yang terletak di selat Panaitan Kabupaten Pandeglang, Banten atau sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon.

Pulau Peucang, Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum merupakan pulau yang masuk dalam wilayah kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sehingga tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Taman Ujung Kulon, juga berkunjung ke pulau berpasir putih ini.

 

Beautiful beach. #nofilterneeded #peucangisland #explorejabar #indonesia #exploreindonesia #ujungkulon #ujungkulonnationalpark

A photo posted by @opiarch on Jan 3, 2016 at 6:25am PST

Karena letaknya yang juga masuk kedalam wilayah Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Peucang juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum.

Kenapa dinamakan peucang karena mengambil nama dari sejenis siput yang sering ditemukan di pantainya. Penduduk setempat biasa menyebutnya “mata peucang”. “Peucang” juga merupakan istilah dalam Bahasa Sunda untuk menyebut kancil.

 

------- Terusik ataukah Kepowww ?!?! UBER @geonusantara #GEO111500216 #GEOJAMBI59UBER Keterangan : P.Peucang - Ujung Kulon Keluarga #geonusantara #geojabodetabek #canon_photos #canon7d #carakumelihatdunia #pesonaindonesia #indotravellers #peucangisland #ujungkulon #pocket_world #pocket_indonesia #rusa #hutanindonesia #wildlife

A photo posted by Marsif Almaidy (@almaidy79) on Jan 6, 2016 at 4:19am PST

Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di pulau ini juga dapat dijumpai berbagai satwa seperti Rusa (Cervus timorensis), Banteng Jawa (Bos sundaicus), Merak Hijau (Pavo muticus), Lutung (Trachypithecus auratus auratus), Kijang, Babi Hutan (Sus verrucosus) dan Biawak.

Hutan Pulau Peucang merupakan salah satu ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah. Flora di kawasan ini di antaranya merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), dan ki hujan (Engelhardia serrata).

Selain itu juga terdapat pohon Ficus atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup. Biasanya pohon inangnya akan mati jika aranya menjadi dewasa.

 

Dan saat dia dan si mungil bertemu. Location : legon sumino, peucang island, ujung kulon. Inframe : dimas Taken by me @huddanzul On private trip ujung kulon 15-17 januari 2015 with @ujungkulonwild _______________________________ #ujungkulon #ujungkulonnationalpark #ujungkulonwild #peucangisland #exploreindonesia #explorebanten #explorepandeglang #exploreujungkulon #wonderfullindonesia #pesonaindonesia #manismandjaadventure #snorkeling #anemon #findingnemo #nemo #adventure #travel #ecotourindonesia #

A photo posted by Hudan Zulkarnaen (@huddanzul) on Jan 23, 2016 at 5:39am PST

Pantai Pulau Peucang juga sangat indah dengan hamparan pasir putih dan laut hijau muda kebiru-biruan. Warna biru lautnya sangat ideal untuk para wisatawan yang datang berkunjung dan menikmati waktu di pulau ini dengan berenang, menyelam, memancing dan snorkeling. Di pulau ini juga terdapat sebuah air terjun di Citerjun.

Obyek yang cukup menarik perhatian wisatawan di pulau ini yakni Karang Copong. Karang Copong sendiri merupakan nama sebuah karang mati besar yang berlubang atau copong yang terletak di bagian utara pulau.

Pulau Peucang menjadi tempat favorit untuk menyelam karena keindahan dasar laut dan keanekaragam ikannya. Juga menjadi tujuan bagi wisatawan yang menyukai memancing.

 

Swinggg ???? #peucangisland #pesonaindonesia2015

A photo posted by HANIFA AYU S (@nifaayu) on Dec 29, 2015 at 6:39am PST

Pulau Peucang Ujung Kulon hanya bisa ditempuh dengan menggunakan kapal, dari Jakarta anda harus menuju ke Kecamatan Sumur terlebih dulu menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh 7-8 jam kurang lebih. Dari dermaga di Kecamatan Sumur kemudian Anda menyewa kapal dengan kapasitas 10-15 orang ke Pulau Peucang, waktu tempuhnya cukup lama sampai Anda puas di atas buritan kapal.

Di Pulau Peucang tersedia penginapan dengan fasilitas yang cukup lengkap harganya berkisar Rp400 ribu-Rp700 ribu. Ada tiga tipe penginapan disini yaitu, pertama Flora A menyediakan fasilitas AC dan kamar mandi dengan kapasitas 2 orang per kamar, kedua Flora B hampir sama dengan Flora A dan terakhir tipe Fauna yang tanpa AC.

BACA JUGA:

1. Pulau Tinjil, Surga Tersembunyi dari Banten
2. Pesona Wisata Alam Gunung Batu Lawang di Cilegon, Banten
3. Yuk Nikmati Pesona Keindahan Pantai Ciantir, Banten
4. Yuk Wisata Religi ke Masjid Agung Banten
5. Nikmati Romantisnya Sunrise di Pantai Legon Pari, Banten