Pulau Jawa Hingga Kalimantan Bakal Dilanda Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem Jelang Nataru
Ilustrasi (Foto: Unsplash/Alex)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan ancaman cuaca ekstrem selama periode natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan, dalam sepekan ke depan, sejumlah fenomena atmosfer diprediksi akan memengaruhi pola cuaca di Indonesia hingga meningkatkan potensi hujan lebat.
“Terutama karena beberapa wilayah tengah memasuki masa puncak musim hujan,” jelas Guswanto dalam keteranganya di Jakarta, Kamis (5/12).
Sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Laut Natuna, Samudra Hindia barat daya Banten, Perairan Barat Aceh dan Laut Arafuru turut memicu peningkatan pengangkatan massa udara.
“Ini mempermudah terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah sekitarnya,” imbuh Guswanto.
Selain itu, kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta konvektif lokal di wilayah barat, selatan dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah.
Baca juga:
Menurut Guswanto, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi memiliki risiko lebih besar terhadap curah hujan yang tinggi.
“Bahkan dapat menyebabkan banjir, genangan air, atau tanah longsor di daerah rawan,” papar Guswanto.
Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah, potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.
"Waspada terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi, pantau terus informasi cuaca dan sebisa mungkin menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana," jelas dia.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi BMKG.
"Peringatan dini cuaca akan disampaikan, sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem," ungkap Dwikorita.
Baca juga:
Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota di Indonesia Dilanda Hujan Disertai Petir pada Kamis, 5 Desember
Update informasi cuaca berkala diperlukan sebagai bentuk preventif guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan keluar kota maupun saat mengunjungi berbagai destinasi wisata.
“Di musim penghujan seperti sekarang ini sangat rawan terjadi bencana hidrometeorologi," tuturnya.
Menurut Dwikorita, dalam aplikasi besutan BMKG, tersedia fitur 'Digital Weather for Traffic (DWT)'. Layanan tersebut dapat digunakan pelaku perjalanan untuk mengecek informasi cuaca di jalur mudik.
Pengguna, tambah dia, dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca jalur darat, cuaca rute perjalanan, cuaca bandar udara, cuaca pelabuhan, cuaca penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
Hasil Investigasi Lapangan Padel Meruya Roboh Temukan Ada Masalah Kekuatan Struktur
Warga Banten Harus Waspada, Cuaca Ekstrem Bakal Melanda Sampai 31 Oktober 2025
Tanggul Sungai Gandam Jebol Picu Banjir Bandang di Pati, Sejumlah Desa Terendam
Badai Melissa Mengamuk di Jamaika, Disebut Badai Terkuat di 2025
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Prakiraan Cuaca Hari Ini, 28 Oktober 2025: Jakarta Mendadak Berubah Menjadi 'Kota Petir' di Siang Hari
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Pengemudi Lexus Tewas di Pondok Indah Ternyata Kenalan Gubernur Pramono, Begini Hubungan Mereka
Selama Akhir Bulan Ini, Tangerang Bakal Diguyur Hujan, Masyarakat Diminta Waspada