Pulau Bali Jadi Pilihan Gareth Southgate Redakan Trauma Gagal Penalti Semi Final Euro 1996


Gareth Southgate saat melatih timnas Inggris di Pialai Eropa 2020. (Foto, Bucksfreepress.co.uk)
GARETH Southgate berjalan cepat menuju kotak penalti. Ia menaruh bola tepat di titik putih. Mundur sembilan langkah menyamping ke arah kiri keluar garis penalti. Southgate bersiap mengambil ancang-ancang menendang.
Di seberangnya, Andreas Kopke, kiper timnas Jerman, tak bergeming di tengah gawang menatap akurat bola.
Baca Juga
Southgate berlari cepat, badannya menyerong memilih kaki kiri sebagai tumpuan, lalu menendang bola dengan kaki kanan. Bola meluncur menyusur tanah mengarah kiri gawang. Penonton bersorak. Namun, penoton Jerman lebih meriah lantaran Kopke berhasil menahan tendangan penalti tersebut.

Southgate menunduk lesu, berjalan gontai, menghampiri rekan satu tim di garis tengah lapangan. Penendang penalti beganti. Andreas Moller menjadi penentu nasib timnas Jerman.
Tak lama, tendangan Moller berhasil masuk gawang, mengantarkan Jerman menuju final Piala Eropa 1996.
Southgate menjadi penendang keenam setelah Alan Shearer, David Platt, Stuart Pearce, Paul Gascoine, dan Teddy Sheringham, pada laga semifinal mempertemukan Inggris versus Jerman. Pemain bernomor punggung enam tersebut menjadi satu-satunya pemain gagal mengeksekusi penalti.
Media Inggris tentu menjadikan Southgate sasaran bulan-bulanan. Kegagalan pemain asal klub Aston Villa tesebut terpampang di halaman utama koran-koran di Inggris. Kegagalan ekseskusi penalti tersebut menyisakan trauma baginya.
Baca Juga
Roberto Mancini: Penguasaan Bola Saja Tak Cukup Menangi Piala Eropa
Southgate bersama istrinya, Alison, lantas memilih Bali, Indonesia, sebagai tempat meredakan trauma sekaligus menghindar dari kejaran pers Inggris.
"Suatu hari kami menemukan diri kami berada di sebuah kuil Buddha terisolasi dengan danau dan gunung berapi di dekatnya," kata Southgate mengenang situasi di Bali kepada The Guardian.
Ia berniat meditasi sebagai salah satu pilihan menenangkan pikiran. Di Bali, Southgate tak beroleh gangguan dari masyarakat sekitar apalagi pers Inggris maupun Indonesia.
Saat bertemu dengan biarawan, bukannya senang beroleh guru spiritual untuk bermeditasi, luka batinnya kembali terbuka. "Kamu Gareth Southgate. Kamu drama penendang penalti Inggris," kata Biarawan tersebut kemungkinan fans berat Manchester United.
Kenangan kegagalan penalti tersebut tentu tak mudah dihapus, meski Southgate terus melaju melanjutkan karir sebagai pesepakbola profesional hingga pensiun di Middlesbrough pada 2006. Ia kemudian melanjutkan karir di dunia 'Si Kulit Bundar' sebagai pelatih.
View this post on Instagram
Sebagai pelatih tim nasional Inggris, karir Southgate terbilang cemerlang lantaran mampu menapaki fase gugur meski tertahan di babak semifinal dari Kroasia dengan skor 2-1.
Di piala Eropa 2020, Inggris di bawah asuhan Southgate berhasil melenggang mulus di fase gugur sampai babak final dini hari nanti bertemu seteru terkuat Italia. Akankah drama adu penalti membuka luka lama Southgate? (*)
Baca Juga
11 Fakta Menarik Jelang Final Piala Eropa 2020 Italia Vs Inggris
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Andre Onana Jalani Debut Pahit di Trabzonspor: Tepis Tembakan Mantan Rekan Setim, Malah Kebobolan Gol Konyol

Jadwal Sepakbola 14-16 September 2025: Laga Seru dari Liga Champions Asia, Serie A, dan La Liga

Hansi Flick Sangat Sedih Lamine Yamal Absen Saat Barcelona Hadapi Valencia dalam Lanjutan Liga Spanyol

Persija Berupaya Tak Terlena Jumlah Kebobolan Bali United, Targetkan Tiga Poin di Kandang

Hasil Liga Belanda Pekan Kelima: Eks Klub Calvin Verdonk Dicukur PSV, Ajax Pecundangi PEC Zwolle

10 Pemain Real Madrid Berhasil Kalahkan Real Sociedad, Kylian Mbappe dan Arda Guler Jadi Sorotan

Hujan Gol di Derby d'Italia: Juventus Perkasa, Inter Cuma Menang Penguasaan Bola

Semen Padang Vs PSBS Biak: Badai Pasifik akan Main Kompetitif dan Tanpa Beban, Kabau Sirah Wajib Ekstra Waspada

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Portugal Menang Tipis, Inggris dan Norwegia Pesta Gol

Comeback Gagal! Arsenal Takluk 2-3 dari Villarreal dalam Laga Pramusim
