PSSI Minta Hentikan Ujaran Kebencian ke Pemain Kalau Mau Timnas Bagus

Timnas Indonesia U-23. (PSSI)
Merahputih.com - PSSI mengajak masyarakat Indonesia untuk menghentikan ujaran kebencian yang ditujukan kepada para pemain Timnas Indonesia U-23.
"Kalau kita mau timnas kita bagus, kalau kita mau sepak bola kita maju dan masih bisa ada orang-orang yang kita naturalisasi, tolong hentikan ujaran kebencian kepada para pemain," ujar Komite Eksekutif PSSI, Arya melalui akun Instagram pribadinya @arya.m.sinulingga yang dikutip di Jakarta, Kamis (9/3).
Ia mengatakan, fenomena ujaran kebencian kepada pemain Garuda Muda marak bermunculan, terutama setelah penampilan Marselino Ferdinan yang dianggap warga pengguna media sosial (warganet) sebagai pemain yang individualis dalam laga melawan Irak pada Piala Asia U-23 2024.
Baca juga:
Prestasi Timnas Indonesia U-23 akan Semakin Gemilang Jika Menang Lawan Guinea
Bahkan, klub Marselino, KMSK Deinze, juga diserang warganet. Warganet meminta agar Marselino dikeluarkan lewat akun media sosial klub asal Belgia itu. "Itu kan sudah enggak benar itu," ujarnya.
Ujaran kebencian itu, telah menjadi bahan perbincangan di kalangan para punggawa Garuda Muda yang semuanya mendukung Marselino.
Arya menyebutkan, ada hal tidak terpuji lain yang ditunjukkan warganet Indonesia saat menyerbu akun media sosial Jens Raven, pemain yang hendak diproses naturalisasi.
Pemain berdarah Indonesia yang kini membela FC Dordrecht diserang dengan tuduhan mencari pendukung atau pengikut saat mengunggah konten di media sosial.
"Kenapa kita harus begitu?," ujarnya dalam nada bertanya.
Baca juga:
Timnas U-23 Indonesia Dapat Dukungan dari Presiden NOC Prancis agar Lolos ke Olimpiade
Ia mengatakan, dalam perkembangan sepak bola dunia saat ini, pihak FIFA benar-benar berupaya agar tidak ada ujaran kebencian terhadap para pemain. Bagi PSSI, ujaran kebencian cukup berbahaya bagi sepak bola Indonesia karena bisa menghambat proses naturalisasi para pemain.
Para pemain yang sebelumnya ingin bergabung membela Merah Putih, kata dia, bisa merasa enggan karena perbuatan warganet yang suka menyerang dengan ujaran kebencian.
"Bahaya kan, itu bisa menghambat (proses naturalisasi) loh. Saya jadi curiga jangan-jangan ada usaha membuat kami (PSSI) terhambat naturalisasi dengan membuat isu bahwa netizen Indonesia suka mem-bully," pungkasnya.
Arya mengajak seluruh elemen masyarakat agar menyadari dampak fenomena ujaran kebencian dan bersama-sama mencegah agar upaya membangun Timnas Indonesia unggul dan berprestasi bisa tercapai.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Piala Asia 2027 Jadi Agenda Terbesar Timnas Indonesia Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026, Simak Pelaksanaannya

PSSI Tidak Ingin Gegabah Putuskan Nasib Patrick Kluivert Menyusul Kegagalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

Masalah Internal di Balik Kegagalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026?

Surat Terbuka untuk Pendukung Timnas Indonesia Menyusul Kegagalan ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Pilih Tutup Kolom Komentar

Semua Pemain Timnas Indonesia Menangis Usai Gagal Mentas di Piala Dunia, Kondisi Psikologis Jay Idzes Cs Hancur Lebur

Ole Romeny Sampaikan Pesan Haru Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026

Verdonk Yakin Kegagalan Timnas Indonesia Main di PIala Dunia 2026 Sebagai 'Penyulut Api' untuk Upgrade Kekuatan

Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Ole Romeny Tetap Head High

Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Kevin Diks Merasa Hampa

Malaysia, Vietnam, Thailand Masih Berjuang Susul Timnas Indonesia ke Piala Asia 2027, Simak Jadwal Pertandingannya di Kualifikasi
