PSI Kritik Anies Soal Revitalisasi JPO Sudirman Tanpa Atap


Masyarakat yang melakukan aktivitas di JPO Sudirman Jakarta Pusat di malam hari, Rabu (6/11/2019) (ANTARA/Livia Kristianti)
MerahPutih.com - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengkritik Pemprov yang akan merevitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sudirman dengan tanpa atap.
Menurut PSI, peremajaan JPO itu bukan untuk memenuhi kebutuhan para pejalan kaki yang melintas di sana, tapi hanya untuk memfasilitas warga untuk swafoto.
Demi kenyamanan dan keamanan warga anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Viani Limardi meminta Gubernur Anies Baswedan agar revitalisasi JPO Sudirman dilengkapi pelindung di atap.
Baca Juga:
Anies Revitalisasi JPO Sudirman, Didedikasikan untuk Nakes Meninggal akibat COVID-19
“JPO tanpa atap ini sepertinya hanya mempertimbangkan estetika dan demi memfasilitasi warga yang ingin foto-foto selfie," ujar Viani.
Ia menilai, JPO Sudirman ini menjadi satu-satunya akses menuju halte Transjakarta di Karet Sudirman. Oleh karena itu, lanjutnya, faktor keamanan menjadi parameter utama untuk mendorong warga Jakarta menggunakan transportasi umum.
“Ada ratusan atau bahkan mungkin ribuan orang melalui JPO ini tiap hari, baik untuk menyeberang jalan atau menuju halte Transjakarta. Sudah sewajarnya Pemprov DKI menyediakan atap di JPO untuk melindungi warga dari panas dan hujan,” tegas Viani.
Selain itu, atap JPO juga penting untuk memberikan kenyamanan bagi para penggunannya, baik dari ancaman alam maupun kriminalitas. Misalnya saat Jakarta dilanda hujan badai, maka keberadaan atap akan sangat bermanfaat untuk melindungi warga dari hujan atau petir.
Menurut Viani, JPO juga perlu penerangan pada saat malam hari. Dari video yang dibuat Dinas Bina Marga, tidak terlihat instalasi lampu di sana. Sehingga sepertinya suasananya akan gelap.
"Mungkin lampu dipasang di bagian railing, namun ini rawan perusakan fasilitas umum. Jika situasi JPO tidak terang, saya khawatir nanti akan rawan kriminalitas, terutama bagi perempuan. Itulah mengapa perlu atap di JPO sehingga di situ bisa dipasang lampu yang terang,” tutur Viani.
Lebih jauh, Viani menilai penggunaan JPO sebagai anjungan pandang dan galeri justru mengganggu fungsi utama untuk mendukung mobilitas warga.
“Kembalikan JPO untuk mobilitas warga secara cepat dan efisien, bukan malah sengaja dirancang agar orang berlama-lama nongkrong atau berkerumun di atas JPO yang sempit," ungkapnya.
Ia berpendapat, jika Pemprov DKI ingin membuat tempat berfoto, sebaiknya dibuat di tempat khusus yang lebih luas, nyaman, dan aman, tanpa harus mengganggu mobilitas pejalan kaki.
Pemprov DKI membenarkan akan merevitalisasi JPO Sudirman untuk mendedikasikan kepada petugas kesehatan yang meninggal akibat COVID-19.
Baca Juga:
Prasasti Penghormatan Tenaga Medis Melawan COVID-19 Bakal Dibangun di JPO Sudirman
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebut, JPO Sudirman ini akan dilengkapi dengan anjungan pandang. Pada anjungan ini, akan ada galeri apresiasi pejuang COVID-19 dari tenaga kesehatan.
Revitaliasasi JPO Sudirman juga dilakukan karena struktur jembatan yang memang perlu perbaikan. Menurutnya, pembangunan ini tidak menggunakan dana APBD melainkan memakai dana koefisiensi lantai bangunan (KLB).
JPO yang terletak di area CBD Karet Sudirman ini dibangun dengan konsep modern. Terdapat hub baru yang menyatukan pejalan kaki, pesepeda, serta pengguna transportasi publik.
JPO ini juga dilengkapi lif kapasitas 3.000 kg yang dapat mengangkut 8 sepeda sekaligus pengendara, maupun penyandang disabilitas yang membutuhkan serta dilengkapi bike lounge.
Di tengah JPO, terdapat ruang berkumpul bertema "Kapal Pinisi Masyarakat Anjungan Pandang Jakarta". JPO ini juga dilengkapi CCTV dan sensor beban pada anjungan untuk keamanan. (Asp)
Baca Juga:
Pasca Disidak Risma, Tunawisma di Sudirman-Thamrin Dicari Anak Buah Anies
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Masalah Lompat Pagar Masih Berlanjut, Stasiun Cikini Bakal Dibangun JPO

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pramono Pertimbangkan Usulan untuk Bangun JPO di Stasiun Cikini, Terdekat Memperbanyak Pintu Masuk
