Proyek Ini Mengubah Emisi CO2 Menjadi Pakan Ternak


Produksi pakan ternak menjadi ancaman yang semakin besar. (Foto: Unsplash/Morning Brew)
SEBUAH proyek di Yorkshire yang mengubah karbon dioksida menjadi pakan ternak bisa menjadi solusi penyediaan makanan berkelanjutan.
Diharapkan proyek ini dapat menyediakan pakan untuk peternakan ikan dan unggas. Bahan makanan yang tengah diteliti ini memiliki jejak karbon hingga 75 persen lebih kecil daripada sumber makanan lainnya.
Baca juga:
Perbedaan Antara Green Tourism, Ecotourism dan Sustainable Tourism

Tumbuhnya kesadaran bahwa pola makan berbasis daging memiliki dampak lingkungan yang lebih besar daripada pola makan nabati. Sayangnya, hanya sedikit yang tahu bahwa dampak lingkungan terbesar berasal dari makanan yang dimakan hewan. Sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal Science mengklaim bahwa seperlima kedelai dan daging sapi yang diimpor dari Brasil ke Uni Eropa berasal dari tanah yang digunduli secara ilegal.
Pada tahun 2017, WWF menemukan bahwa 75 persen produksi kedelai dan jagung global ditanam untuk memberi makan hewan. Kebanyakan diperuntukan untuk babi dan unggas. Pola makan di seluruh dunia cenderung mengarah pada konsumsi daging yang lebih tinggi. Produksi pakan ternak menjadi ancaman yang semakin besar terhadap keanekaragaman hayati ketika lahan dibuka untuk menanam lebih banyak tumbuhan produktif.
Pakan hewan biasanya terbuat dari kedelai, tepung ikan atau biji-bijian, dapat menyebabkan dampak lingkungan yang merusak. Proses baru yang dibuat oleh Deep Branch Biotechnology, mengambil CO2 dari emisi industri. Lalu menggunakannya sebagai sumber energi untuk mikroba yang menghasilkan protein sel tunggal yang dirancang khusus untuk pakan ternak.
Baca juga:
Sejarah Menarik Dibalik Hari Bumi, Sudah Tahu Belum?

Untuk menyediakan sumber CO2 industri untuk proses tersebut, Deep Branch, institusi yang peduli pada proyek ini, telah bermitra dengan pembangkit listrik di utara Inggris dengan mengkonversikan biomassa terbarukan, bukan batubara.
Pembangkit Listrik Drax di Selby adalah pembangkit listrik terbesar di Inggris dan memasok 5 persen dari kebutuhan listrik negara. Drax memiliki ambisi untuk menjadi karbon negatif pada tahun 2030 dan menangkap CO2 yang dihasilkannya untuk proyek-proyek seperti ini adalah bagian dari rencana ini. Pabrik telah bereksperimen dengan menggunakan CO2 yang ditangkap untuk membuat produk plastik baru.
Kemitraan ini merupakan bagian dari konsorsium 10 kelompok industri dan akademis yang lebih luas yang disebut REACT-FIRST. Konsorsium ini berkomitmen untuk menangani krisis iklim global dan tujuan mencapai emisi karbon netral/negatif.
"Saat ini, sebagian besar sumber protein pakan ternak diimpor dari luar negeri. Membuat Inggris bergantung pada rantai pasokan yang rumit dan rapuh. REACT-FIRST dibuat untuk fokus hanya pada mengatasi masalah ini," kata Rowe.
Proyek Yorkshire adalah salah satu dari sembilan yang yang bertujuan membuat sistem produksi pangan di Inggris lebih efisien. Lainnya termasuk penanam buah vertikal di London, teknologi AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi pertanian dan proyek pengujian apakah robot dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang intensif energi seperti memetik buah.
“Dari robotika yang membantu petani kami dalam memetik buah hingga teknologi yang mengubah CO2 menjadi pakan ternak. Proyek luar biasa yang kami dukung hari ini mewakili masa depan pertanian,” kata Menteri Ilmu Pengetahuan Inggris, Amanda Solloway.
Dia menambahkan bahwa dengan menggunakan "yang terbaik dari ilmu pengetahuan Inggris" proyek-proyek yang dipilih oleh pemerintah akan membantu mempercepat transisi kita ke produksi pangan netto nol. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
