Provinsi Jawa Barat Masuk Kategori Wilayah Aman Pangan

Frengky AruanFrengky Aruan - Minggu, 18 Februari 2024
Provinsi Jawa Barat Masuk Kategori Wilayah Aman Pangan

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy (kiri) bersama jajaran Bapanas, memberikan keterangan di Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Ricky Prayoga)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Provinsi Jawa Barat masuk ke dalam kategori wilayah yang aman pangan. Sebanyak 11 komoditas pangan terjaga ketersediaannya.

Hal ini disampaikan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy mengatakan demikian meski wilayah Jawa Barat sempat mengalami kelangkaan dan peningkatan harga.

Baca Juga:

Kejagung Tegaskan Pengusutan Kasus Korupsi BTS Kominfo Jalan Terus

"Ada 11 komoditas terjaga ketersediaannya, mulai dari beras, jagung, kedelai, daging ayam, daging sapi dan kerbau, bawang merah, bawang putih, aneka cabai, gula konsumsi, minyak goreng, ikan dan garam konsumsi," kata Sarwo Edhy dalam keterangan di Bandung, Minggu (18/2), dikutip dari Antara.

"Kita berusaha menstabilkan, dan alhamdulillah ketersediaan beras ini sudah cukup (termasuk di Jabar) dan tetap kita memberikan bantuan di dalam enam bulan terakhir ini kepada keluarga penerima manfaat yang jumlahnya 22 juta KPM (se-Indonesia)," ujarnya.

Terkait kerawanan pangan pada kota dan kabupaten, Bapanas mengeklaim pada 2023 ini terjadi penurunan dari tahun 2022 dan menyisakan 68 daerah yang masih mengalami rawan pangan.

"Dari 74, turun menjadi 68 berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Jadi ada penurunan," ujarnya.

Dia menyatakan turunnya daerah rawan pangan, merupakan indikasi positif terkait ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan.

Bapanas terus mendorong daerah-daerah rawan pangan mengalami perbaikan dengan dilakukan beberapa upaya untuk merealisasikannya, seperti memastikan pasokan dan harga pangan terjaga dengan gerakan pasar murah.

"Kemudian stok beras pangan, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pangan, menuju ketahanan pangan melalui kedaulatan dan kemandirian pangan," tutur Sarwo.

Baca Juga:

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Lewat 6.000 Desa Wisata

Sarwo menjelaskan ada sembilan indikator daerah rawan pangan yakni dari sisi ketersediaan yang berkaitan dengan rasio konsumsi dan produksi. Kemudian, dari sisi keterjangkauan berkaitan dengan akses terhadap listrik, air bersih, dan pendapatan rumah tangga.

"Sementara dari sisi keterjangkauan pemanfaatan, ada dari rasio tenaga kesehatan, tingkat stunting, hingga angka harapan hidup," katanya. (*)

#Badan Pangan Nasional #Jawa Barat
Bagikan
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Berita Terkait

Indonesia
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
Gubernur Jakarta menyatakan salah satu penyebab ibu kota tergenang air adalah banjir kiriman dari wilayah hulu yang notabene masuk wilayah Jawa Barat.
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Indonesia
Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri
Secara nasional jumlah tenaga kerja terkena PHK tercatat sebanyak 830 orang, 261 di antaranya terjadi di Jawa Barat.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri
Indonesia
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Kabupaten Garut merupakan daerah dengan potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan angin kencang cukup tinggi.
Frengky Aruan - Senin, 15 September 2025
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Indonesia
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Pemerintah berhasil mengamankan produk tekstil impor yang diduga ilegal berupa 19.391 bal pakaian bekas dalam karung atau balpres senilai Rp 112,35 miliar.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Indonesia
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia
Capaian realisasi investasi di Jawa selama triwulan II tahun ini sebesar Rp 237,5Triliun dan untuk di luar Jawa sebesar Rp 240,2Triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
Pemicu aksi unjuk rasa itu disebut karena Ono mau memecah Jawa Barat menjadi lima provinsi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 22 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
Indonesia
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Ribuan warga yang datang memadati lokasi tanpa ada pembatasan atau pengaturan arus massa yang memadai.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Juli 2025
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Indonesia
Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat
soal realisasi belanja dan pendapatan memang harus dikelola dengan hati-hati, sehingga dirinya memaknai kondisi saat ini lebih kepada bagian tata kelola anggaran yang lebih hati-hati (prudent).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat
Indonesia
Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan
Fenomena pencabutan berkas di SPMB Jawa Barat oleh calon siswa ini bahkan juga terjadi di sekolah swasta yang dianggap elit di Kota Bandung.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan
Bagikan