Produk Lokal Made In Negeri Aing Ternyata Dipakai Pembalap MotoGP dan Moto2


Mendukung jalannya ajang balap internasional. (Foto: Instagram/antangin_id)
HELM pembalap asal Spanyol, Aleix Espargaro tampak mencolok pada gelaran MotoGP di sirkuit Mugello, Italia, 30 Mei 2021 silam. Peraih posisi tujuh di akhir balapan tersebut memilih dua warna berbeda di samping kiri dan kanan pada nomor helmnya.
Warna pink dan kuning mencolok memberi aksen berbeda dari dominasi warna abu-abu dan hitam. Dua warna berbeda di masing-masing nomor berkait dengan simbol double M di depan dan lambang hati merah dengan dua huruf M di tungkai belakang.
"Bagian paling saya suka dari helm ini tentu lambang kecil (M kembar). Mereka keluarga saya, dunia saya, dan gairah," kata Espargaro saat memperlihatkan helm terbaru pada sesi MotoGP 2021.
Lambang dua M merupakan simbol dua anak kembar Aleix Espargaro, Mia dan Max Espargaro. Warna pink didedikasikan kepada Mia, sementara kuning khusus Max, mengisi ruang di nomor 41 helm.
Di bagian belakang dengan aksen warna pink dan kuning tersemat pula tulisan Believe in Yourself. Nomor 41, bagi Espargaro bukan sekadar angka balapan. "Tapi, bagian hidup saya. Saya juga punya 41 tato di tubuh. Namun, nomor tersebut saya gunakan setelah pada umur 12 tahun betemu dengan pembalap Jepang Youichi Ui," kenangnya.
Meski begitu, bagi kebanyakan penonton Indonesia justru paling mencolok pada helm Aleix Espargaro sudah pasti logo KYT. Pembalap tim Aprilia Gresini tersebut sangat loyal menggunakan helm produk Indonesia. Helm di ajang MotoGP berperan sentral lantaran dapat sorotan penuh di layar kaca dan menjadi penanda nomor balapan bagi pembalap. Selain Aleix Espargaro, pembalap satu timnya, Lorenzo Avadori juga menggunakan helm KYT.
Perusahaan asal Indonesia didirikan Eddy Tedjakusuma pada 1980 tersebut berbangga hati karena dua pembalap di ajang tertinggi MotoGP dan Moto2 menggunakan produk terbaiknya. Bahkan, selain helm, masih ada beberapa merek produk Made In Negeri Aing terpampang di gelaran balap motor dunia tersebut.
Di motor pengendaranya pasti banyak stiker-stiker tempelan kan? Bukan stiker Woles atau jaga jarak, bukan. Tapi brand-brand pendukung tiap tim balap.
Sebut saja produk lokal seperti Federal Oil, Bold, Aspira, Antangin, helm KYT, dan masih banyak lagi termpampang pada para pembalap. Pastinya bukan tanpa alasan mengapa produk-produk tersebut bisa ambil bagian mendukung di ajang balapan internasional.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Kalau di Indonesia, mencari produk kayak gitu mah gampang dan kesannya biasa saja. Seperti Bold dan Antangin dengan mudahnya ada di warung. Namun, bagi penonton luar negeri tentu pengenalan terhadap produk Indonesia akan turut pula membantu citra merah-putih sebagai negara tempat lahir produk-produk terbaik.
Selain KYT, ada juga produk NHK digunakan ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut. Sebelumnya, Federatione Internationale de Motocyclisme (FIM) pada Juni lalu melarang penggunaan dua merek helm asal Indonesia di ajang MotoGP2019.
Baca juga:
Mengapa Tempe Made In Negeri Aing, Selain Mahal Juga Laris-Manis di Luar Negeri?

Berdasarkan laman resmi FI Racing Homologation Programme (FRHP), KYT berhasil meloloskan satu modelnya, KYT NZ-Race. Sedangkan NHK juga mendapat sertifikasi untuk satu tipe, NHK GP-R Tech.
Kedua merek helm Indonesia ini telah diuji sesuai dengan standar FIM, mulai secara linier, miring, hingga tekanan guna memastikan keselamatan dan keamanan pembalap.
Sementara, Federal Oil, Bold, Antangin, dan Aspira, ikut ambil bagian menaungi keberhasilan tim Diggia atau Fabio Di Giannantonio di Federal Oil Gresini Moto2 (FOGM2) akhir Maret 2021. Tentunya kemenangan ini memberikan kebanggaan bagi brand-brand ternama Indonesia nan setia mendukung di belakang FOGM2.
Lihat postingan ini di Instagram
Nah selain itu juga ada UMKM Indonesia ikut mewarnai balap MotoGP, semisal Riding Style (RS). RS menjadi technical supplier di Gresini Racing untuk seragam dan pemegang lisensi tunggal penjualan berbagai merchandise tim, mulai dari baju bekerah, kaos, sweater, jaket, hingga topi.
Apparel ini juga dikenakan para pembalap tim Indonesian Racing Gresini Moto3, FOGM2, serta Indonesian Racing Gresini MotoE. Padahal, RS masih seumur jagung karena baru berdiri pada September 2020 lalu.
Dari beragamnya produk Indonesia nan terpampang di ajang balapan bergengsi kelas dunia sudah sepatutnya pula mereka jadi tuan rumah di negerinya. Jangan sampai produknya atau karya-karya lokal Made In Negeri Aing sudah dikenal dan diburu di luar negeri tetapi orang Indonesia justru enggan mengaspresiasi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Jadi Sarana Edukasi, Partisipasi Pengguna Motor Matic Naik di Program Berhadiah Pulsa

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober
