Premi Insurtech Qoala Plus Ganti Status, Tumbuh 10 Kali Lipat dalam 3 Tahun


Qoala Plus adalah unit bisnis utama perusahaan insurance technology Qoala. (Foto: MP/Dimas)
UNIT bisnis utama dari perusahaan insurance technology (insurtech) Qoala yakni Qoala Plus, ganti status dengan mencatatkan pertumbuhan premi yang melesat hingga 10 kali lipat sejak berdiri pada 2019 sampai periode 2022.
Direktur Bisnis Qoala Plus Tirto Utomo mengungkapkan premi dari Qoala sebagai induk usaha hingga 2022 mencapai USD 100 juta. Pertumbuhan ini juga membawa Qoala Plus berhasil menjadi insurtech Indonesia yang mendapatkan pendanaan terbesar di Asia Tenggara pada 2022 yakni sebesar Rp 1 triliun.
"Keberhasilan ini diraih tidak hanya atas kerja keras tim manajemen Qoala Plus, melainkan juga berkat kontribusi juga berkat kontribusi penuh tenaga pemasar, partner asuransi kami yang terpecaya dan seluruh pelanggan Qoala Plus," kata Tirto dalam acara Qoala Plus Kick Off 2023 di Jakarta, Selasa (17/1).
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa saat ini Qoala Plus mempunyai 60 ribu tenaga pemasar dan telah dan memiliki lebih dari 20 kota operasional di seluruh Indonesia.
Baca juga:

Qoala Plus menjadi platform digital penjualan asuransi berbasis tenaga pemasar dengan mengoptimalkan pelayanan via aplikasi yang mudah dimengerti. Lewat 34 produk asuransi yang ditawarkan, Qoala Plus terhitung telahmembantu sebanyak 115.000 proses klaim polis.
"Variasi produk asuransi milik Qoala Plus yang sesuai kebutuhan dan gaya hidup masyarakat saat ini, seperti asuransi jiwa, kesehatan, aset berharga seperti mobil dan properti, serta asuransi gaya hidup seperti travel dan lainnya, secara otomatis memberikan kesempatan bagi para tenaga pemasar untuk mendapatkan penghasilan lebih," jelas Tirto.
Sejak berdiri pada 2020, sudah ada sekitar 30 perusahaan asuransi yang telah bekerjasama dengan Qoala Plus. Diantaranya adalah Zurich Insurance, Asuransi Sinarmas, dan Great Eastern Life Indonesia.
SVP of Sales and Partnership Qoala Plus Sugeng Purnomo menambahkan, bahwa tahun ini pihaknya menyiapkan beberapa portofolio produk asuransi yang lebih beragam untuk menarik nasabah. “Kami akan selalu open dengan perusahaan asuransi lainnya,” ujar Sugeng. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang Hingga November 2025, Tawarkan Bunga Hingga 25 Persen

Setelah Tangkap CEO Investree, Polisi Kejar Ceo Kresna Life dan Wanaartha Life

Analisis Sentimen Pasar Bisa Jadi Strategi Pahami Dinamika Harga Aset Kripto

UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta

ABI Tegaskan DRX Token Sebagai Proyek Aset Digital Yang Miliki Potensi Besar di Indonesia

Gen Z Juga Suka Nabung, Simpan Uang di Dompet Digital

Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran

Bye Antre TPS! Indonesia Siap-Siap Pemilu Digital 2029, Netizen: Dari Mana Duitnya?

3 Tantangan Kesejangan Digital di Indonesia, Perlu Tiru China dan India Agar Segera Maju
