Pramono Dorong Pembangunan PLTSa dan Penyesuaian Tipping Fee di TPST Bantargebang

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/3) (Pemprov DKI)
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama sejumlah menteri, seperti Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno serta Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq melakukan inspeksi ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/3).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau fasilitas pengolahan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih serta fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF) di Landfill Mining dan RDF Plant.
Baca juga:
Wagub Sebut Perpanjangan Kontrak Pengelolaan Sampah Bantar Gebang Masih Proses
Pramono Anung menjelaskan bahwa Jakarta menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah setiap hari. Dengan adanya fasilitas RDF Plant di Bantargebang dan Rorotan, diharapkan volume sampah dapat dikurangi menjadi 5.000-6.000 ton per hari.
Ia juga menekankan pentingnya penyesuaian biaya layanan pengolahan sampah (tipping fee) untuk memungkinkan pembangunan PLTSa dengan insinerator.
"Kami sangat mengharapkan keputusan terkait tipping fee. Jika segera diputuskan, kita tidak perlu hanya mengandalkan pembangunan RDF," ucap Pramono.
Baca juga:
Timbunan Capai 32,6 Juta Ton di 2024, Pemerintah Targetkan Pengelolaan Sampah 100 Persen di 2029
Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah sampah di Jakarta, karena fasilitas RDF Plant saja tidak cukup.
"Saat ini, Jakarta sudah memiliki dua fasilitas RDF. Tanpa perubahan tipping fee, pembangunan RDF akan lebih diminati karena ada pembeli, yaitu Indocement," ujar Pramono.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan menyebut untuk menyelesaikan masalah sampah Jakarta, perlunya penyempurnaan aturan terkait tipping fee agar investasi dalam pengolahan sampah menjadi energi listrik (PLTSa) lebih menarik bagi investor.
"Tapi memang untuk menuntaskan ini, tadi saya sudah sampaikan mengenai aturan yang harus kita sempurnakan. Tidak ada lagi tipping fee dan lain-lain, ini nanti pemerintah daerah cukup menyiapkan lahan, Pak," jelasnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park

260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara

Pasar Taman Puring Belum Diperbaiki usai Kebakaran, Pramono Ungkap Alasannya

Usai Konsultasi ke KPK, Pramono Anung Putuskan Bangun RS di Lahan Sumber Waras pada 2026

Revitalisasi Pasar Taman Puring Mandek, Gubernur Pramono Tunggu Pedagang 'Damai'

Pramono Kaget Kamar Inap President Suite RSUD Cengkareng Bisa Buat Candle Light Dinner

Pramono Ogah Lepas Lahan RS Sumber Waras, Harga Tanahnya Naik 2 Kali Lipat

Pramono Berencana Bangun Rumah Sakit Tipe A untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota

Gubernur Pramono dan KPK Bahas Penyelesaian Monorel Jakarta dan Tanah Sumber Waras

Gubernur Pramono Sambangi KPK, Bahas Penguatan Upaya Antikorupsi di Jakarta
