Prabowo Klaim Makan Bergizi Gratis Sudah Sasar 20 Juta Orang
Presiden Prabowo Subianto menyebut korupsi di Indonesia terjadi di segala lini (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Kabinet)
MerahPutih.com - Presiden Prabowo Subianto mengklaim bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 20 juta orang baik kepada anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Angka tersebut didapat Prabowo dari laporan Badan Gizi Nasional (BGN) Kamis (15/8) pagi.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR 2025 yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat (15/8).
"Pagi ini saya mendapat laporan dari badan gizi nasional sudah 20 juta anak sekolah anak belum sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui sudah menerima makan bergizi gratis setiap hari," ucapnya.
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra ini pun menyampaikan apresiasi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) yang sudah bekerja baik mendistribusikan makan bergizi gratis.
"Terima kasih badan gizi nasional di hadapan majelis terhormat ini saya menyampaikan penghargaan saya kepada kepala badan dan seluruh anggota badan gizi nasional yang telah bekerja keras mencapai hal ini," tuturnya.
Baca juga:
Kesal Ada Segelintir Pengusaha Beras yang Berani Manipulasi, Prabowo: Tidak Bisa Diterima
Juru Bicara Badan Gizi Nasional, Redy Hendra menyebutkan bahwa capaian Program MBG meningkat pesat.
"Capaian program MBG sangat signifikan dari beberapa waktu yang lalu, karena verifikasi dilakukan secara efektif terhadap mitra yang mendaftar. Saat ini, terdapat sebanyak 17.000 calon mitra yang sudah berproses dan sedang persiapan untuk operasional," ucapnya.
Sementara itu, Program MBG diproyeksikan untuk dapat menyentuh penerima manfaat di seluruh daerah, termasuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Percepatan di wilayah 3T menggunakan strategi kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, pihak swasta, dan mitra pembangunan lainnya. Operasional SPPG di daerah 3T ditargetkan dimulai pada bulan September.
Sebagai program yang berjalan kurang dari satu tahun, tentunya banyak hal yang perlu disempurnakan dalam pelaksanaannya. BGN terus berkomitmen dalam melakukan perbaikan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan keamanan dan optimalnya manfaat yang diterima seluruh kelompok sasaran.
"Dalam pelaksanaan MBG, kita sudah mendengar beberapa insiden gangguan kesehatan di beberapa tempat. BGN sudah melakukan investigasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan serta BPOM untuk mengetahui penyebab kejadian," imbuhnya.
Kemudian, hasil investigasi menjadi masukkan dan evaluasi bagi BGN untuk menerapkan standar tinggi dalam pengelolaan Program MBG dan verifikasi SPPG.
BGN menyikapi seluruh kendala yang terjadi di lapangan dengan memaksimalkan penanganan insiden. Selain itu, mitigasi juga dilakukan guna menghindari insiden yang tidak diinginkan terjadi kembali. Salah satu strategi yang dilakukan BGN adalah melakukan penyempurnaan SOP dan pedoman yang digunakan pada Program MBG, serta melakukan inventarisasi risiko-risiko kendala pada masing-masing SPPG, sehingga seluruh risiko dapat diformulasikan pencegahannya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Jenguk Korban Kecelakaan Mobil SPPG, Prabowo Janji Traktir Makan Bubur Ayam
Dijenguk Prabowo, Begini Kondisi Guru dan Siswa SDN 01 Kalibaru yang Ditabrak Mobil SPPG
Kunjungi RSUD Koja, Prabowo Jenguk Guru dan Siswa Korban Tabrakan Mobil SPPG
Tinjau Aceh dan Sumatra, Prabowo Tegaskan Negara Hadir untuk Korban Bencana
Presiden Prabowo Tinjau Pengungsi Aceh Tamiang, Ingatkan Pentingnya Jaga Lingkungan
22 Korban Terluka, Sopir Pengantar MBG Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polisi