Prabowo Ingin Belajar Dari China Atasi Kemiskinan
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
MerahPutih.com - Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li Qiang di Balai Besar Rakyat, Beijing, Sabtu (9/11).
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginan Indonesia untuk belajar dari China tentang bagaimana dapat melakukan modernisasi hingga dapat mengentaskan masyarakat miskin dalam pertemuan
"Kami ingin belajar dari pengalaman China, bagaimana kita telah berkembang sangat pesat dalam 30 tahun terakhir, khususnya dalam pengentasan (rakyat dari) kemiskinan," kata Presiden Prabowo dalam pertemuan yang menjadi salah satu agenda kunjungan kenegaraannya di Tiongkok.
"Di Indonesia, kami akan meningkatkan upaya memberantas kemiskinan, dan saya pikir kami ingin belajar lebih banyak dari pengalaman China," ungkap Presiden Prabowo.
Baca juga:
Prabowo Bubarkan Satgas Percepatan Sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja
Selain itu, Presiden Prabowo juga ingin meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan.
"Kemudian di bidang pendidikan, saya kira kita juga ingin bekerja sama dengan China dalam masalah pendidikan. Kami ingin mengirim lebih banyak mahasiswa kami untuk belajar di lembaga pendidikan tinggi di China dan kami juga ingin lembaga pendidikan tinggi China dapat hadir di Indonesia," kata Presiden Prabowo menambahkan.
Menurut Presiden Prabowo, sejumlah kampus di Indonesia telah membuka sektor unggulan untuk dapat bekerja sama dengan kampus asing termasuk dari China.
"Dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda dalam sektor pendidikan kami," ungkap Presiden Prabowo.
Sementara itu, Perdana Menteri Li Qiang mengatakan pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Prabowo dapat membentuk cetak biru pengembangan hubungan China-Indonesia.
"China bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk melaksanakan kesepakatan penting yang dicapai oleh kedua kepala negara, meneruskan persahabatan tradisional, memperdalam hubungan politik, dan memperluas kerja sama praktis," kata PM Li.
Cetak biru tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan yang kuat bagi kedua negara untuk bekerja sama menemukan dan mengambil jalan yang baik menuju modernisasi serta mempromosikan kontribusi bagi kawasan dan dunia terhadap pembangunan dan kemakmuran bersama.
"Kekuatan China dan Indonesia termasuk besar, saya bersedia bertukar pandangan secara mendalam dengan Bapak Presiden mengenai isu-isu yang menjadi perhatian kita bersama," kata PM Li.
Selain melakukan pertemuan bilateral dengan PM Li, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Zhao Leji.
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Staf Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam Serahkan Diri ke KPK Usai OTT
OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Turut Terjaring
Gelar OTT, KPK Cokok Pejabat PUPR Riau
Momen Presiden Prabowo Subianto Serah Terima Alutsista Pesawat Airbus A400M
Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII Wafat di Usia 77 Tahun
Prabowo Yakinkan Perundingan Tarif Ekspor Nol Persen Dengan AS Masih Berlangsung
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
Artis Onadio Leonardo Ditangkap Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC