Prabowo Bakal Dihadapkan Tingginya PHK dan Turunnya Daya Beli
Prabowo saat memberikan pidato di KPU ditemani Gibran usai ditetapkan sebagai presiden dan wapres terpilih 2024. (Foto: Youtube)
MerahPutih.com - Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan pada periode Januari hingga November 2023, terdapat 57.923 orang yang terkena PHK. Dalam periode itu, PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah. Posisi kedua diikuti oleh DKI Jakarta dan posisi ketiga Provinsi Banten.
Khusus PHK di DKI Jakarta, didominasi sektor jasa seperti restoran dan kafe, sedangkan badai PHK di Jateng paling banyak terjadi di sektor manufaktur, tekstil, garmen, dan alas kaki.
Lalu, jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja pada Januari hingga Agustus 2024 mencapai 46.240 orang
Anggota DPR RI Habib Idrus Salim Al Jufri meminta pemerintahan baru di bawah pimpinan Prabowo-Gibran agar menjadikan penciptaan lapangan kerja menjadi program prioritas pemerintahan periode 2024–2029.
Ia mengatakan, penciptaan lapangan kerja bernilai penting, mengingat maraknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) dan melemahnya daya beli masyarakat yang ditandai deflasi lima bulan beruntun.
"Situasi ekonomi harus diakui tidak dalam kondisi yang diharapkan. Gelombang PHK dan turunnya daya beli harus diantisipasi, bagaimana caranya supaya tercipta banyak lapangan kerja karena itulah satu satunya cara untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan rakyat," kata dia.
Ia menegaskan, penyediaan lapangan kerja menjadi salah satu hal yang akan diperjuangkannya sebagai wakil rakyat.
"Saya ingin membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Untuk tahap awal kita lakukan di dapil saya sendiri, Banten III (Tanggerang Raya),” ujar Habib.
Ia meminta pemerintahan baru lebih peduli dan menguatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia.
Di mana, UMKM menyerap sekitar 97 persen dari total angkatan kerja di Indonesia. Lalu, menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi di Indonesia.
"UMKM juga berkontribusi sekitar 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jadi penting sekali memprioritaskan UMKM," ungkapnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pakistan Ingin Keseimbangan Dagang Dengan Indonesia, Tawarkan Kerja Sama IT dan Agrikultur
Momen Langka, Presiden dan PM Pakistan Sambut Presiden Prabowo di Bandara
Prabowo Keluarkan Aturan Biaya Haji, Begini Besaran Lengkap Tiap Embarkasi
UMKM Terdampak Bencana di Sumatera Bakal Dibantu, Pemerintah Mulai Lakukan Pendataan
Bincang Ringan Presiden Prabowo dengan Ketua MPR China, Bahas Guci dan Bayi Panda
Prabowo Perintahkan Hercules Tiap Hari Terbang Kirim Bantuan ke Daerah Bencana di Sumatra
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
Saat Prabowo Bela Pendidik, Ingatkan Orang Tua Tidak Kurang Ajar ke Guru
UMKM Sinergi ADV Nusantara Gandeng The Jakmania Garis Keras Kampanyekan Tolak Produk Impor Ilegal
Rehabilitasi Dari Presiden Gugurkan Vonis Hukum ke 3 Mantan Direksi PT ASDP