Politisasi Agama, NU DKI Jakarta: Ini Bentuk Intimidasi

Eddy FloEddy Flo - Senin, 03 April 2017
Politisasi Agama, NU DKI Jakarta: Ini Bentuk Intimidasi

Wakil sekretaris PWNU DKI Jakarta Husni Mubarok Amir (MP/Fadhli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Dinamika politik lokal jelang pencoblosan putaran kedua Pilgub DKI Jakarta semakin menghangat. Adu gagasan dan program tidak lagi menjadi misi utama untuk menggolkan pasangan yang diusung.

Justru, serangan kampanye hitam dan politisasi agama yang makin marak dipertontonkan.

Pemanfaatan masjid sebagai ruang kampanye politik, merupakan salah satu sisi dari banyaknya dimensi wajah radikalisme agama. Untuk itu, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam moderat sangat menolak bentuk-bentuk radikalisme agama.

Hal ini dinyatakan Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta Husni Mubarok Amir. Menurutnya, rentetan peristiwa politisasi masjid jelas terlihat dalam peristiwa larangan mensalatkan jenazah pendukung Ahok dan pengusiran Djarot Saiful Hidayat saat haul presiden RI ke-2 Soeharto di masjid At-Tin TMII.

"Radikalisme Agama memiliki banyak wajah, satu diantaranya adalah politisasi rumah-rumah ibadah. Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi pendiri negara ini, jelas pada komitmennya, yaitu melawan segala bentuk radikalisme agama yang membuat retak persaudaraan sesama anak bangsa." jelasnya kepada merahputih.com Senin, (3/4).

Ia menambahkan politisasi masjid di saat damai seperti ini merupakan bentuk intimidasi dan menakut-nakuti lawan politik. Padahal, kita hanya menghadapi Pilkada yang berlangsung lima tahun sekali.

"Jangan mengintimidasi, jangan membuat takut orang awam dengan mempolitisasi masjid, dan jangan sekali-kali menggelorakan semangat Jihad di suasana damai seperti saat ini. Kita hanya sedang menghadapi pilkada, bukan sedang perang." tandasnya.

Ia pun menyesalkan peristiwa yang bermuatan politisasi masjid, seperti pengusiran Djarot Saiful Hidayat saat haul Soeharto dan larangan mensalatkan jenazah bagi pendukung Ahok.

"Kita sama-sama berharap peristiwa serupa tidak terulang lagi, bahaya meretakkan persaudaraan sesama anak bangsa," pungkasnya.

# NU #Pilgub DKI 2017 #Pasangan Ahok-Djarot
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Penegasan tersebut disampaikan Gus Yahya dalam pernyataan sikap resmi PBNU yang ditandatangani langsung olehnya pada 13 Desember 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Indonesia
Rais Aam Tidak Hadir, Rapat Pleno PBNU Kubu Gus Yahya Ditunda
Pertemuan yang sedianya berlangsung sebagai rapat pleno PBNU itu diubah statusnya menjadi Rapat Koordinasi.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Rais Aam Tidak Hadir, Rapat Pleno PBNU Kubu Gus Yahya Ditunda
Indonesia
Pleno Syuriyah Tetapkan Zulfa Mustofa Jadi Pejabat Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya
Gus Yahya mengatakan pleno Syuriyah PBNU hanya manuver politik, apalagi dirinya tengah melakukan transformasi organisasi
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Pleno Syuriyah Tetapkan Zulfa Mustofa Jadi Pejabat Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya
Indonesia
Konflik PBNU Akibat Konsesi Tambang, Gus Yahya: Itu Manuver Politik
Gus Yahya pun menyatakan siap menempuh jalur apa pun bila diperlukan. Namun, ia menekankan bahwa fokus utamanya adalah menjaga bangunan organisasi agar tetap utuh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Konflik PBNU Akibat Konsesi Tambang, Gus Yahya: Itu Manuver Politik
Indonesia
Syuriyah PBNU Gelar Rapat Pencopotan, Gus Yahya: Hanya Muktamar Yang Bisa Berhentikan
Gus Yahya mengklaim masih aktif menjalankan tugas dan fungsi-fungsi organisasi. Dia menjelaskan, apabila ingin memberhentikan dirinya harus melalui muktamar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Syuriyah PBNU Gelar Rapat Pencopotan, Gus Yahya: Hanya Muktamar Yang Bisa Berhentikan
Indonesia
Sesepuh NU Lihat Kekeliruan Gus Yahya Serius, Tapi Minta Pleno Tetapkan Pj Ketum PBNU Ditunda
Forum Sesepuh NU juga melihat adanya indikasi pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Gus Yahya selaku Ketua Umum PBNU.
Wisnu Cipto - Minggu, 07 Desember 2025
Sesepuh NU Lihat Kekeliruan Gus Yahya Serius, Tapi Minta Pleno Tetapkan Pj Ketum PBNU Ditunda
Indonesia
Pengurus PBNU Berkonflik, Jaringan Kader Muda NU Desak Segera Islah
Marwah organisasi dan membuat NU kehilangan ruh dasarnya sebagai Jam’iyah yang berpijak pada syura, moral publik, dan kebenaran yang dibimbing para ulama.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Pengurus PBNU Berkonflik, Jaringan Kader Muda NU Desak Segera Islah
Indonesia
Tolak Pemecatan, Gus Yahya Sebut Ada Yang Menginginkan NU Pecah
Ada upaya untuk memecah belah NU melalui surat yang beredar dan menyatakan pemberhentiannya sebagai ketua umum.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 27 November 2025
Tolak Pemecatan, Gus Yahya Sebut Ada Yang Menginginkan NU Pecah
Indonesia
Katib PBNU Teken Surat Gus Yahya Bukan Lagi Ketum, Sifatnya Masih Edaran Internal
Surat Edaran Gus Yahya bukan lagi Ketum diteken Ahmad Tajul bersama Wakil Rais Aam PBNU Afifuddin Muhajir.
Wisnu Cipto - Rabu, 26 November 2025
Katib PBNU Teken Surat Gus Yahya Bukan Lagi Ketum, Sifatnya Masih Edaran Internal
Indonesia
Terbit Surat Yahya Cholil Staquf Tidak Lagi Jabat Ketum PBNU
Saat dikonfirmasi media, Katib PBNU Ahmad Tajul Mafakir membenarkan telah menandatangani surat edaran yang mencopot status Yahya Cholil sebagai Ketum PBNU
Wisnu Cipto - Rabu, 26 November 2025
Terbit Surat Yahya Cholil Staquf Tidak Lagi Jabat Ketum PBNU
Bagikan