Politik Etis Picu Semangat Nasionalisme di STOVIA


Museum Kebangkitan Nasional yang dulu gedung STOVIA, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/5). (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Budaya - Hingga akhir abad ke-19, realitasnya pemerintah kolonial Belanda masih menyisakan penderitaan lahir dan batin rakyat Hindia Belanda (kini Indonesia) sebagai kaum terjajah. Meski pada abad itu pula, pemerintah kolonial Belanda mulai bersikap "lunak" dengan kebijakan Politik Etis-nya.
Meski demikian, aturan terhadap Politik Etis atau Politik Balas Budi itu pun dinilai sejarawan Wenri Wanhar mempunyai kepentingan tersendiri.
"Dari situ, kolonial Belanda merekrut banyak priyayi atasan ke dalam jajaran hierarkinya sehingga mengubah pembesar tradisional menjadi bagian dari birokrasi penjajah," kata Wenri kepada merahputih.com di Jakarta, Jumat (20/5).
Barulah pada awal abad ke-20, jelas Wenri, muncul pemikiran-pemikiran baru yang digagas oleh sekelompok pelajar sekolah kedokteran atau School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Batavia. "Perbedaan suku, agama, dan budaya di antara pelajar STOVIA mulai luntur. Diganti dengan kesadaran persamaan nasib sebagai anak bangsa yang terjajah," jelas Wenri.
Para pelajar STOVIA membuat sebuah gerakan guna bangkit dari keterpurukan yang dilakukan kolonial Belanda. Agar perjuangan semakin nyata, akhirnya mereka membentuk perhimpunan dengan nama Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
"Gagasan itu yang kemudian membangkitkan semangat nasionalisme pelajar dan tokoh lainnya untuk memperjuangkan nasib saudara kita yang tertindas," pungkasnya. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali

Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya

Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar

Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis

AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'

Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui

Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai

Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera

Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur

Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
