Polisi Pastikan Ali Kalora Masih Hidup

Tampang Ali Kalora yang baru. Foto: Net
Merahputih.com - Polisi memastikan bahwa pimpinan kelompok teroris Muhjahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora masih hidup.
"Saat ini belum muncul nama Ali Kalora apalagi sampai tewas tertembak di Poso," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (5/3).
Baca Juga:
Dugaan Salah Tembak, 12 Anggota Satgas Tinombala Ditarik ke Jakarta
Ali Kalora beberapa waktu lalu dikabarkan tewas tertembak saat kontak senjata dengan Satgas Madago Raya di Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Rusdi hanya bisa memastikan bahwa, dalam peristiwa tersebut Satgas Madago Raya memang baku tembak dengan kelompok terorisme MIT.
"Di sana yang jelas kelompok Ali Kalora, tapi khusus menyangkut Ali Kalora sendiri kami belum dapat konfirmasi," ujar Rusdi.
Dalam kontak senjata itu, dapat dipastikan adalah dalam kontak senjata itu, ada dua orang anggota MIT yang tewas tertembak. "Itu yang bisa dipastikan," ucap Rusdi.

Sementara itu, Polda Sulawesi Tengah mengungkap kekuatan persenjataan yang dimiliki kelompok MIT.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto mengungkapkan selain jumlah anggota yang terus berkurang akibat desakan Operasi Madago Raya, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS itu masih menyimpan persenjataan yang digunakan untuk melawan aparat.
Berdasarkan identifikasi aparat, Ali Kalora dan pengikutnya saat ini memiliki 3 pucuk senjata api yang mereka gunakan selama bergerilya di pegunungan dan hutan. "Mereka (MIT) menguasai 2 senjata laras panjang dan 1 laras pendek," kata Didik kepada wartawan, Kamis (4/3).
Selain senjata api, Didik bilang kelompok itu diduga juga membawa bom-bom rakitan. Hal itu, kata Didik, dikuatkan dengan tewasnya satu anak buah Ali Kalora, Khairul, akibat ledakan bom yang dibawanya sendiri saat baku tembak dengan aparat gabungan di Poso Pesisir Utara pada Senin (1/3).
Baca Juga:
Anak Buah Ali Santoso Masih Berkeliaran, Kepolisian Perpanjang Operasi Tinombala
Mengenai jumlah anggota MIT, Didik mengungkapkan saat ini tersisa 9 orang yang masih diburu aparat. Kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan MIT sudah terjadi dua kali sejak Senin (1/3).
Dua anak buah Ali Kalora tewas, sementara Satgas Madago Raya kehilangan 2 personelnya masing-masing anggota TNI dan Brimob yang gugur dalam upaya penyergapan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Satgas Madago Raya Masih Berupaya Evakuasi Jasad DPO MIT Poso
