Polemik Hari Kelahiran Soekarno, Putra Sang Fajar

KaptenKapten - Selasa, 06 Juni 2017
Polemik Hari Kelahiran Soekarno, Putra Sang Fajar

Soekarno dalam proklamasi kemerdekaan. (Foto: Frans Mendur)

Ukuran:
14
Audio:

Tanggal 6 Juni 1901 merupakan hari kelahiran "Putra Sang Fajar" atau presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Dari berbagai sumber dan pendapat, banyak polemik yang terjadi atas hari kelahiran tokoh Indonesia ini.

Ada beberapa versi mengenai kelahiran Soekarno, seperti dalam buku Technische Hogeschool (TH)—kini Institut Teknologi Bandung (ITB)—yang menyebutkan kelahiran Soekarno tanggal 6 Juni 1902. Begitu juga di situs Sukarno.org, di mana dituliskan Raden Soekarno lahir di Surabaya tanggal 6 Juni 1902.

Seorang arsitek juga pemerhati sejarah, Bambang Eryudhawan, mengakui bahwa yang tercatat dalam Technische Hogeschool itu bisa saja salah. "Itu lumrah karena biasanya dulu anak yang mau masuk sekolah usianya dibuat muda atau bahkan sengaja dituakan oleh orang tuanya," ujar Bambang, seperti yang dikutip Historia.

Menurut paman Bung Karno, Soemodihardjo, kelahiran Bung Karno ditandai dengan letusan Gunung Kelud, Jawa Timur pada 23 Mei 1901. (Kompas, 5 Oktober 1970)

Sependapat dengan pamannya, Soekarno juga menuturkan, "Gunung Kelud, yang tidak jauh letaknya dari tempat kami, meletus. Orang yang percaya kepada takhayul meramalkan, ini adalah penyambutan bayi Soekarno." Berbagai sumber juga menyebutkan bahwa Gunung Kelud meletus pada jam tiga dini hari antara tanggal 22-23 Mei 1901.

Dalam biografi Bung Karno yang ditulis Cindy Adams, Soekarno Penyambung Lidah Rakyat cetakan pertama (1965), Soekarno mengungkapkan tanggal kelahirannya. Terdapat kutipan Soekarno yang menyebutkan "Hari lahirku ditandai oleh angka serba enam. Tanggal enam, bulan enam" dan "karena aku dilahirkan di tahun 1901".

Soekarno juga mengatakan bahwa ia lahir menjelang fajar pada 05.30 pagi, dan inilah mengapa ia disebut "Putra Sang Fajar". "Bersamaan dengan kelahiranku, menyingsinglah fajar dari suatu hari yang baru dan menyingsing pulalah fajar dari satu abad yang baru," ujar Bung Karno.

Soekarno lahir di zaman yang sering disebut "Zaman Atom" karena majunya ilmu pengetahuan. Masa itu juga disebut zaman gelap gulita, di mana penjajahan menuju pasang naik revolusi kemanusiaan dan kemerdekaan. (Bing)

Baca juga berita terkait: Anak Ustaz Yusuf Mansur Mau Membeli YouTube.

#Pahlawan Kemerdekaan #Presiden Soekarno #Sejarah Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Kapten

Kapten Merah Putih

Berita Terkait

Indonesia
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
"Jangan sampai sejarah ditulis oleh pemenang itu terjadi."
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Pembaruan buku sejarah Indonesia dilaksanakan mulai Januari 2025 dan ditargetkan rampung Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 01 Juni 2025
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Indonesia
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Proyek penulisan ulang buku sejarah Indonesia
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Indonesia
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia menolak proyek 'sejarah resmi' oleh Kementerian Kebudayaan yang dinilai mengaburkan fakta sejarah dan menjadi alat legitimasi politik.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 19 Mei 2025
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Tradisi
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Jelajahi kisah inspiratif Sultanah Nahrasiyah, ratu perempuan pelopor dari Samudra Pasai
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 14 Maret 2025
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Tradisi
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Temukan kisah inspiratif Samudra Pasai, kerajaan yang berhasil menyatukan budaya dan agama di tengah persaingan ketat. Pelajari strategi sukses mereka dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Tradisi
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Mengapa libur sekolah saat Ramadan bisa panjang? Telusuri sejarahnya dari masa kolonial Belanda hingga tradisi serunya.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 05 Maret 2025
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Tradisi
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Pelajari harmonisasi antara hisab dan rukyat, serta kisah sejarah yang membuktikan keindahan dalam keragaman
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 03 Maret 2025
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Bagikan