Plin-Plan Kenaikan Harga BBM Premium, Pengamat: Hati-Hati, Bisa Pengaruhi Elektabilitas Jokowi


Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Dr. Hendri Satrio. (Instagram hendri.satrio)
MerahPutih.Com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini sempat menaikan harga BBM nonsubsidi. Namun, tak selang beberapa waktu kemudian, kebijakan kenaikan harga BBM premium dibatalkan.
Terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) premium, pengamat komunikasi politik Hendri Satrio memperingatkan agar pemerintah lebih hati-hati lantaran bisa mempengaruhi elektabilitas Jokowi.
Lebih lanjut, dosen Universitas Paramadina ini mengungkapkan, kisruh kenaikan BBM premium membuat citra pemerintahan Jokowi tercoreng.
"Dampak langsung mungkin tidak, tapi kalau sering miss komunikasi antar pejabat pemerintah dan itu banyak diingat masyarakat, bisa jadi mempengaruhi," kata Hendri di Jakarta, Rabu (10/10).

Hendri Satrio juga mengatakan agar pemerintah berhati-hati dalam memutuskan persoalan kebijakan besar, khususnya BBM. Sebab, Hendri menilai kabinet Presiden Joko Widodo kerap berbeda pendapat dalam memutuskan kebijakan.
"BBM ini hal penting, pengaruhnya besar, ya, jangan lagi lah miss komunikasi, ini sudah sering, " kata Hendri.
Sebelumnya,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan harga BBM jenis Premium batal naik.
"Atas perintah dan arahan bapak Presiden, premium batal naik, " kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi sebagaimana dilansir Antara.
Lebih lanjut, ia menuturkan hingga saat ini masih menunggu evaluasi dari banyak hal, salah satunya dari kesiapan PT Pertamina (Persero). Beberapa saat sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat menyebutkan BBM jenis Premium akan naik dari Rp6.550 menjadi Rp7.000 pada hari ini.
Hal tersebut berkaitan dengan penyesuaian harga dari BBM nonsubsidi. PT. Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini (Rabu, 10/10) dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB.
"Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp9.800 per liter," demikian data laman Pertamina.
Pertamina klaim harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain. Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa tertera di laman Pertamina.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Din Syamsuddin Sebut Pemeriksaan Amien Rais Timbulkan Kegaduhan Politik
Bagikan
Berita Terkait
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi

Kejagung Buru Aset Milik Riza Chalid, Sudah Sita Mobil dan Uang Tunai

Hari Ini, Pertamax Jadi Rp 12.200 Per Liter, Turun Rp 300

Tersangka Kasus Dugaan Pertamax Oplosan Riza Chalid Berada di Malaysia Bukan di Singapura

Tetapkan Riza Chalid Tersangka di Kasus Pertamax Oplosan, Kejagung Sebut Kerugian Rp 285 Triliun

Rincian Harga BBM Pertamina, Shell, Bp, Vivo Setelah Naik Awal Juli

Harga BBM Nonsubsidi Kompak Naik di Awal Juli 2025, Hampir Capai Rp 500 Per Liter

Harga BBM Shell, Vivo, hingga BP Alami Kenaikan di Juli 2025

Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina yang Naik Per 1 Juli 2025

Perusahaan Minyak Singapura Diperiksa Kejagung di Kasus Oplos Pertamax, 2 Perusahaan Diperiksa Secara Daring
