PlayStation 5 Diprediksi Susah Berkembang di Jepang
Penjualan konsol PlayStation 4 yang rendah, dorong para developer Jepang lebih berfokus ke pasar global (Foto: Gematsu)
JEPANG adalah negara kelahiran PlayStation dan beberapa game kece lainnya. Namun prediksi menyebutkan bahwa PlayStation 5 akan menemukan kesulitan berkembang di kampung halamannya sendiri.
Sepertinya negara itu tidak berharap lebih pada konsol garapan Sony dapat sukses di Jepang. Setidaknya berkembang lebih baik daripada konsol pendahulunya, PlayStation 4.
Baca Juga:
'Tirta', Video Game Buatan Indonesia Siap Dirilis di PlayStation 5
Sebenarnya menurut para pengamat dunia gaming, Sony tidak menyempitkan pasar dalam negeri. Meskipun begitu ternyata developer-developer yang mendukung PlayStationlah yang lebih fokus pada negara-negara lainnya. Hal ini sudah melalui kajian dari beberapa aspek yang mereka analisa dari penjualan konsol pendahulu. Mengapa bisa?
Dilansir dari laman NME dan Niche Gamer, PlayStation 4 hanya terjual kurang dari 10 Juta unit di Jepang, dengan total 113 Juta unit penjualan secara global. Seorang analis bernama Damian Thong melihat bahwa Jepang hanya bisa meraup 10 persen keuntungan dari konsol pendahulu tersebut. Ini kalah bila dibandingkan dengan 35 persen dari Amerika Serikat. Pasar Amerika memang menjadi salah satu fokus dari penjualan PlayStation.
"Hal itu tidak benar, dan tidak berkaitan dengan strategi dari perusahaan kami," kata Natsumi Atarashi dari Sony Japan.
Sony Interactive Entertainment Japan mematok target penjualan PlayStation 5 di Jepang sebanyak 7,6 juta unit dalam lima bulan utama perilisan. Bahkan target yang hendak dicapai adalah mencapai angka penjualan PlayStation 4, 113 Juta unit yang tercatat pada November 2020.
Baca Juga:
Melirik perang konsol next-gen dari Microsoft, dan Nintendo yang kedunya berkompetisi untuk mendominasi pasar Jepang. Dengan eksistensu dua nama itu, Sony harus bekerja keras untuk tetap bercahaya di Negara Matahari tersebut.
Analis dari Morningstar Research dan konsultan Tokyo Game, Kazunori Ito dan Serkan Toto memprediksi bahwa bila tim Sony tidak sigap menarik para konsumen dipastikan konsumen akan mengambil konsol next-gen lainnya. Begitu juga dengan developer akan terdorong ke pasar luar Jepang. Apalagi masa pandemi yang belum berakhir memberikan dampat berat pula pada SOny.
Di sisi lain, beberapa pengguna Sony yang sudah mendapatkan akses PlayStation 5, mengeluhkan perubahan fungsi tombol X dan O pada konsol next-gen itu. Menurut mereka termasuk kesalahan besar yang akan mengubah kebiasaan pemain PlayStation sejak konsol pendahulunya.
Kemudian Presiden Sony Interactive Entertainment Japan, Atsushi Morita, mendapatkan teguran keras akibat beberapa developer yang mengikuti sensor umum di Jepang. Sehingga pada era PlayStation 4, developer-developer Jepang harus mengikuti sensor menurut aturan global, meskipun game yang mereka garap hanya rilis di Jepang saja. (dnz)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival