Pj Teguh Minta Operator Rapikan Kabel di Saluran Air yang Bikin Banjir
Pj Teguh Setyabudi meninjau langsung perbaikan dan pelebaran saluran air yang berada di sepanjang Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa. (Dok Pemprov DKI).
Merahputih.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyoroti kondisi Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di dalam saluran air yang berada di sepanjang Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan.
Ia pun akan memanggil operator pemilik kabel untuk segera merapikan SJUT dengan memasukkan kabel ke dalam ducting yang akan disediakan Pemprov DKI Jakarta.
Keberadaan kabel yang tidak tertata rapi, lanjutnya, dapat mengakibatkan penumpukan sampah, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar di dalam saluran.
Baca juga:
"Kami akan mengundang operator-operator kabel tersebut karena tidak bisa semena-mena memotong kabel tersebut. Memang tadi kita lihat, kabel-kabel itu menyebabkan sampah menumpuk begitu banyak," ucap Pj Teguh saat meninjau perbaikan dan pelebaran saluran air di sepanjang Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Jumat (8/11).
Menurut dia, kondisi ini berdampak terjadinya genangan air, karena air mengalami antrean panjang masuk ke saluran. Pj Teguh menegaskan, upaya mengatasi banjir di Jakarta tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus menyeluruh, terintegrasi, dan sistematis.
Baca juga:
Pj Gubernur DKI Teguh Setyabudi Prioritaskan Antisipasi Musim Hujan dan Mitigasi Banjir
Pemprov DKI Jakarta akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan mitigasi banjir di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta serius untuk terus melakukan pembenahan dalam penanganan banjir di Jakarta, karena ada beberapa program terkait mitigasi banjir yang tidak langsung selesai pada 2024.
"Ada yang baru dimulai 2025 dan dilanjutkan pada 2026. Terkait kewenangan, juga akan kami bicarakan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), karena ada sebagian kewenangan penanganan banjir di bawah koordinasi Kementerian PU," pungkasnya. (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Wamenkomdigi Nezar Pastikan Internet Satelit Starlink Dipastikan Gratis 1 Bulan di Daerah Bencana
Warga Bantaran Citarum Direlokasi, Pemerintah Berikan Uang Kontrak Rumah 1 Tahun
Baju Sitaan Impor Ilegal Made in Tiongkok dan Bangladesh Bakal Diberikan ke Korban Banjir
Korban Meninggal Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tembus 969 Orang, Infrastruktur Rusak Parah
18 Daerah Masih Belum Aman, Status Tanggap Darurat Bencana di Sumut Diperpanjang
Sekolah Terdampak Banjir Sumatera Dapat Bantuan Maksimal Rp 25 Juta
10 Ribu Debitur KPR BTN Terdampak Banjir Sumatera Dapat Restrukturisasi Selama 2 Tahun
TNI Diperintahkan Percepat Pembangunan Jembatan Bailey Dalam Satu Pekan di Daerah Bencana
Seskab Teddy Tegaskan Presiden Perintahkan Percepatan Penganan Bencana Sumatra
Pemulihan Bencana di Sumatera Butuh Dana di Atas Rp 50 Triliun